Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Valentino Rossi Ahli Strategi Mental, Eh Jorge Lorenzo Lebih Manipulatif

Fisik Valentino Rossi

Beragam taktik dan perilaku Rossi ini memang terbukti berhasil meskipun beberapa lawannya pernah meraih gelar juara dunia. Hanya saja seperti yang disampaikan Forcada, strategi perang mental itu tak berlaku lagi semenjak Rossi menjadi juara dunia terakhirnya pada 2009. Usai tahun tersebut prestasi pemilik VR46 Academy itu seakan menjelma sebagai spesialis runner-up.

Menurut Forcada beberapa lawannya kini lebih pintar dalam menghadapi provokasi Rossi. Dan salah satu yang berhasil mengalahkan strateginya adalah rekan setimnya sendiri, Jorge Lorenzo.

Dalam pengakuannya Lorenzo menyebutkan dia ada trik tersendiri dengan memanfaatkan media. “Saya menggunakan media untuk menjadikannya terintimidasi tak percaya diri. Walaupun saat balapan kadang-kadang saya menang, di lain waktu dia menang, tetapi persaingan kompetisi itu terasa sampai akhir,” ujar X Fuerra berbagi kisah kesuksesannya meraih gelar juara dunia 2015.

Baca juga: Kelincahan Valentino Rossi di Tikungan Ambyar Gara-Gara Ducati

Trik Lorenzo Rossi Lorenzo berupaya memanipulasi berita yang diangkat media supaya Rossi merasa bahwa ada pembalap hebat selain dirinya yang tak mau menyerah begitu saja. “Terus terang saya yang mencari adanya persaingan, karena itu mampu memotivasi saya,” tegas Lorenzo.

Salah satu contoh yang dilakukan adalah selalu menggoreng insiden antara Rossi dan Marc Marquez di Malaysia, supaya konsentrasi lawan terpecah. Dimana itu dilakukan Lorenzo sejak mendarat di bandara menghadapi GP Valencia atau seri pamungkas. Saat bersua dengan reporter, dia meminta supaya ada media yang bertanya tentang pantas tidaknya insiden di Malaysia terjadi.

Lorenzo yakin jika itu ditanyakan, maka akan menjadikan Rossi kepanasan dan kesal. Harapannya sang legenda menjadi emosi dan tak berhasil mengungguli poinnya hingga akhir kejuaraan. “Saat di bandara saya sudah pesan titip pertanyaan kepada jurnalis ketika konferensi pers. Dia harus bertanya kepada saya apakah Valentino pantas mendapatkan gelar itu. Nah nanti akan saya jawab dia tidak pantas mendapatkannya. Saya ingin menekan dia untuk merasa rendah diri,” urai Lorenzo kepada media DAZN.

Baca juga: Ducati Akui Bersama Valentino Rossi Meninggalkan Banyak Luka

“Saya menciptakan persaingan itu melalui pers,” pungkas Lorenzo yang juga mantan pembalap Ducati dan Honda.

Trik Lorenzo Rossi Harus diakui berkat perang psikologis antar pembalap, MotoGP berada pada era terbaik atau keemasannya. Setiap seri lomba selalu dinanti jutaan penggemarnya di seluruh dunia. Berharap bakal ada aksi fenomenal yang membikin MotoGP selalu ditunggu.

Dan kondisi ini sangat berbeda dengan era MotoGP sekarang. Dimana antar para pembalap tampak rukun-rukun dan lebih memprioritaskan upload status di media sosial masing-masing. Sungguh berbeda 180 derajat. (boi)

Cek artikel www.otoplasa.co yang lain di Google News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *