Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Kiat DFSK Glory 560 Taklukkan Tanjakan Angker Pegunungan Lio

DFSK Glory 560 Pegunungan Lio
DFSK Glory 560 Pegunungan Lio
Sempat berhenti demi menggali informasi kiat memaksimalkan performa Glory 560

Usai menikmati segelas kopi di warung pinggir jalan, kami mengatur strategi dengan sebagian membawa batu maupun sebatang kayu untuk berjaga-jaga bilamana mobil mundur tak kuat menanjak. Bayangkan dari penuturan ibu pemilik warung kopi, masih ada tanjakan yang lebih menantang sejauh ratusan meter di depan. Dan info ini benar-benar membikin kami was-was. Bila tanjakan awal saja sudah kedodoran, bagaimana saat mendaki di atas nanti yang katanya lebih ekstrim?

DFSK Glory 560 Pegunungan Lio
Pemilihan fitur tepat tantangan tanjakan ekstrim Pegunungan Lio terlewati

Telpon wartawan senior, Bang Mampir Ardhi Marohan!
Dengan suasana kecut usai penjelasan ibu pemilik warung, Otoplasa kembali ke mobil dan kembali berancang-ancang di transmisi manual gigi 1. Injakan pedal gas kembali terasa tak responsif meskipun sempat membawa mobil melaju naik hingga sejauh 6 meter dan akhirnya berhenti.

Suara dengungan mesin yang semakin keras terdengar, benar-benar tak mampu membawa DFSK Glory 560 naik. Sementara tanjakan Pegunungan Lio yang lebih ekstrim dari Cangar dan terpampang ratusan meter melambai-lambai di depan mata. Jujur, kami pun stress berat dan kembali memutuskan berhenti untuk kesekian kali.

Transmisi DFSK Glory 560
Pahami fitur D, S maupun perpindahan gigi manual demi menggali performa mobil secara maksimal

Bingung di tengah ketidak-pastian apakah memutuskan kembali memutar ke Purwokerto sempat terpikirkan. Untunglah harapan muncul karena sinyal selular masih ada. Otoplasa pun coba mengontak kolega yang dulu sama-sama pernah di Majalah Mobilmotor, yakni ‘Bang Mampir’ Ardhi Marohan.

Usai menceritakan kesulitan yang kami hadapi di Pegunungan Lio, ternyata ada 1 kiat yang belum Otoplasa jajal seperti saran yang disampaikan Bang Mampir. “Coba tenang dulu, sekarang pindah transmisi dari D ke S, tapi jangan dipindah secara manual ke gigi 1. Cukup di S atau Sport ya,” wanti Bang Mampir.

Berbekal saran dari senior, Otoplasa pun kembali ke mobil dan coba mempraktekkannya. Awalnya cukup pesimis dan yang mengemudikan tetap Otoplasa, sementara tiga orang di luar berjaga-jaga mengatur lalu-lintas.

DFSK Glory 560 Pegunungan Lio
Lega melewati tantangan Pegunungan Lio

Hasilnya?
Sungguh di luar dugaan. Ketika transmisi di Mode S dan pedal gas mulai diinjak, sontak putaran mesin langsung terangkat hingga di 2000 rpm lebih dan tak lagi merunut dari putaran bawah. Kitiran turbonya terdengar jelas dan putaran rpm-nya semakin meninggi tanda bahwa torsi maksimal sebesar 220 Nm telah tergali.

Tanjakan ekstrim Pegunungan Lio yang awalnya menyeramkan di depan mata, kini bukan hal yang menakutkan. Otoplasa bersama DFSK Glory 560 mulai mantap melewati dan menundukkan tanjakan angker Pegunungan Lio di wilayah Kecamatan Salem. Ratusan meter jalanan menanjak yang terjal itu bukan hal yang sulit bagi SUV yang bisa diperoleh mulai harga Rp 199,5 juta – 249,5 juta (OTR Jakarta).

DFSK Glory 580
DFSK Glory 580 dengan bobot yang lebih ringan dipastikan mampu melewati tanjakan Pegunungan Lio ala Glory 560

Pahami seluruh fitur mobil
Melewati jalur maut Pegunungan Lio benar-benar menjadi pengalaman berharga. Sebagai insan otomotif, terkadang kita merasa yakin dengan asumsi yang kita anggap paling benar. Awalnya Otoplasa beranggapan bahwa gigi 1 adalah yang paling ‘the best’ untuk menundukkan tanjakan. Namun itu pun dikembalikan dengan karakter mesin, terutama yang telah menganut sistem turbo yang membutuhkan beberapa persyaratan dan kondisi tertentu untuk menggali performa mesin secara maksimal.

Intinya dengan memahami semua fitur mobil yang semakin canggih, maka sangatlah memudahkan kita ketika mengambil keputusan bertemu dengan kondisi di jalan yang terkadang kerap tak terduga seperti yang Otoplasa alami. Oh ya bagaimana bila ada tantangan kembali melewati jalanan Pegunungan Lio dari arah Purwokerto menuju Brebes, namun mobil yang digunakan adalah DFSK Glory 580?

Otoplasa pastikan siap!
Secara teknis mesin 1500 cc turbo cvt yang dipakai sama antara DFSK Glory 580 dan 560. Sedangkan info teknis di laman www.dfskmotors.co.id terpampang total weight atau bobot Glory 580 adalah 1.985 kg dan lebih ringan dari Glory 560 yang seberat 2.005 kg. Artinya di atas kertas tentu bukan halangan bagi Glory 580 menundukkan tanjakan angker Pegunungan Lio! (boi/06-12-2020)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *