Agus Sujendro turut menambahkan bahwa kunjungan kali ini adalah tindak lanjut dari pertemuan virtual di awal tahun 2022 untuk memberikan gambaran komprehensif terkait kegiatan AEO di Suzuki. “Validasi Bersama pernah dilakukan secara virtual, namun ada hal-hal yang perlu ditindaklanjuti terkait masalah kerahasiaan data sehingga harus dilakukan validasi secara langsung. Kali ini, pelaksanaan Validasi Bersama dilakukan di Indonesia sebagai tuan rumah yang pertama. Selama dua hari, para anggota ASEAN AEO MRA melakukan assessment kepada Bea Cukai Indonesia dan Suzuki,” jelas Agus Sujendro.
Baca juga: Daihatsu Urusi Ekspor Toyota Hingga Mazda
Adapun kemudahan-kemudahan ekspor yang bisa didapatkan Suzuki Indonesia di antaranya adalah proses clearance dipercepat di negara tujuan, pengamanan supply chain, serta pengakuan tingkat kepatuhan prosedur yang setara di antara negara-negara ASEAN. Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi waktu dan biaya sehingga kinerja ekspor Suzuki Indonesia dapat terus naik.
Menurut Direktur Suzuki Indonesia, Shodiq Wicaksono, Suzuki Indonesia menjadi satu-satunya Agen Pemegang Merk (APM) yang dijadikan contoh dalam hal kepatuhan prosedur ekspor oleh Bea Cukai ASEAN. “Sebagai perusahan percontohan, kami merasa bangga dan berterima kasih kepada Bea Cukai Indonesia yang telah mempercayai kami untuk berpartisipasi pada kegiatan Validasi Bersama oleh ASEAN AEO MRA. Dengan hal ini, semoga konsumen kami di manca negara, khususnya ASEAN, dapat memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.”
Baca juga: Giliran Mitsubishi Ekspor Xpander Cross Kawasan ASEAN
ASEAN AEO MRA sendiri merupakan salah satu inisiatif di forum Bea Cukai ASEAN yang dimaksudkan untuk memfasilitasi perdagangan melalui pemberian pengakuan terhadap program AEO yang dimiliki negara-negara anggota ASEAN. Di tengah pengembangan MRA regional, Validasi Bersama dilakukan untuk memastikan bahwa program AEO diimplementasikan oleh seluruh negara anggota. (*/dia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News