Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Rossi ‘Sarankan’ Marquez Samai Rekornya!

Jepang (otoplasa.com) – Usai mengoleksi lima kali gelar MotoGP di Motegi Jepang lalu, Marc Marquez hanya butuh dua juara lagi untuk menyamai rekor Valentino Rossi. Yang menarik meski persaingan antara keduanya kerap memanas, Rossi tetap berjiwa besar dengan memberikan saran untuk Sang Baby Alien.

Menurutnya saat ini motor terbaik di MotoGP adalah Honda dan Ducati. Bila pemilik nomor start 93 ingin menambah koleksi gelar juara dunianya, jangan sampai pergi meninggalkan Honda.

“Pilihan ini sesuatu yang sangat pribadi, dan dia tidak harus mengganti motor. Dia harus berpikir, bahwa jika dia merasa nyaman dengan Honda, dia bisa membuat semua kariernya dengan Honda,” wanti Rossi yang mengoleksi tujuh gelar juara dunia di kelas para raja.

Sejauh ini Rossi melihat bahwa Marquez masih termotivasi untuk bersama Honda. Apalagi dia telah memperpanjang kontraknya dengan pabrikan berlambang sayap mengepak itu di awal tahun ini, yang memberinya jalan hingga musim 2020. “Semua orang memiliki caranya sendiri, dan dia menemukan motivasi untuk balapan. Marc memang pantas juara karena dia yang tercepat,” ujar The Doctor.

Akankah dua tahun lagi bersama Honda bakal bertambah gelar juaranya?
Tentu peluang itu sangat terbuka lebar, terbukti Marc sangat kuat dan cerdas, serta semakin matang. Tampaknya gelar juara dunia tinggal menunggu waktu saja.

Sekedar kilas balik, Rossi yang dulu mantan pembalap Honda telah mengoleksi tiga gelar di kelas premiere. Memasuki 2004, dia pindah ke Yamaha dan menambah gelar juara dunianya empat kali. Awal kisah kepergiannya dari Honda ke Yamaha cukup menarik, dimana saat itu petinggi Honda yakin bahwa motor mereka yang membawa Rossi ke level tertinggi.

Merasa dilecehkan, penunggang motor dengan nomor 46 itu menegaskan bahwa tak sekedar motor, pembalap dan mekanik juga memiliki peranan penting. Alhasil Rossi sukses membuktikan bahwa dia berhasil menjadi juara dunia di Yamaha.

Tampaknya bagi Rossi pengalaman inilah yang tak dimiliki oleh pesaingnya Marc Marquez. Pembalap Spanyol itu dengan segala zona nyamannya masih setia bersama Honda, atau belum ‘berani’ untuk mengikuti jejak Rossi. Dengan kata lain sebagai orang Italia, harga diri atau gengsi Rossi masih lebih tinggi dibandingkan Marquez.

Sementara di sisi yang lain, kisah Rossi yang memilih hijrah ke Yamaha meninggalkan Honda, menjadi pelajaran berharga juga bagi petinggi Honda di Jepang. Buktinya Presiden HRC Yoshishige Nomura menyatakan tekadnya untuk mempertahankan Marquez mati-matian hingga akhir karir balapnya. Honda kini lebih bijak tak akan berani membikin pernyataan yang sama seperti ke Rossi. “Honda wajib mempertahankan Marquez dan memenuhi segala keinginannya untuk tetap membalap bersama kami,” tegas Nomura.

Mau tahu alasannya?
Tengok saja penunggang motor Honda RC213V yang lain, ala Dani Pedrosa maupun pembalap LCR Honda Team, Cal Crutchlow. Hingga kini menjelang akhir musim 2018, Pedrosa masih belepotan menguasai motor tersebut dan belum pernah sama sekali menaiki podium pertama di seri yang telah berlangsung.

Sementara itu Cal Crutchlow dengan tegas menyatakan Honda RC213V adalah motor yang sulit dikendarai oleh siapa pun, kecuali Marquez. “Jika Marc Marquez menggunakan motor saya, dia juga akan sangat kompetitif,” puji Cal yang menjuarai MotoGP Argentina di tahun ini.

Dari catatan Pedrosa dan Crutchlow, mau tak mau Honda sadar bahwa tak bisa lagi mengklaim motor adalah segalanya, terutama kepada Marquez. Bisa-bisa tragedi kepergian Rossi kedua akan terjadi. (anto)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *