Otoplasa.com – Keuntungan duo raksasa pabrikan otomotif Jepang, Toyota Motor Corp (TMC) dan Honda Motor Co terjun bebas akibat dampak dari pandemi Covid-19. TMC dalam laporannya Selasa (12/05) kemarin melaporkan bahwa labanya menurun tajam hingga 80% ke level terendah dalam sembilan tahun terakhir.
Ini karena pelemahan permintaan konsumen terhadap kebutuhan mobil. Demikian pula dengan Honda yang mengakui laba operasional terendah dalam empat tahun terakhir. Untuk itu Honda bakal lebih selektif dan menahan diri dalam merilis prospek pendapatan untuk tahun ini, terlebih pandemi Covid-19 masih dalam ketidakpastian terutama untuk jangka panjang secara global.
Turunnya permintaan di banyak negara menjadikan kedua pabrikan sempat menghentikan produksinya. Ditambah terputusnya pasokan dari beberapa vendor, menjadikan rantai bisnis terputus. Di sisi lain konsumen pun juga semakin selektif dalam membelanjakan kebutuhannya, terutama yang menyangkut pembelian mobil baru.
Di tengah pandemi wabah corona, Toyota berharap bisa meraih keuntungan 1,5 triliun Yen ($ 13,95 miliar), dan berusaha dapat meningkatkan laba operasi 500 miliar Yen. “Kejutan virus corona kepada kami lebih besar daripada krisis keuangan global 2008,” kata Presiden Toyota Akio Toyoda di hadapan media.
“Kami mengantisipasi penurunan besar dalam volume penjualan, meskipun demikian kami berharap di tengah situasi sulit ini kami bisa berperan memulihkan ekonomi negara ini.”
Toyota melihat laba operasinya jatuh bebas dari 2,44 triliun Yen pada kuartal pertama yang baru saja berakhir, menjadi laba terlemah sejak tahun keuangan 2011/12. Akio memperkirakan penjualan global Toyota hanya mencapai 8,9 juta kendaraan, atau terendah selama sembilan tahun terakhir, dibandingkan pencapaian 2019 sebanyak 10,46 juta unit.
Sementara Honda menjabarkan laba tahunan terlemahnya dalam empat tahun terakhir. Nilainya setara penurunan 28% dalam penjualan kendaraan kuartal keempat atau menjadi kerugian operasional 5,2 miliar Yen, kerugian kuartal pertama terbesar bila dibandingkan kuartal Maret 2016 lalu.
Para analisis memperkirakan, secara global penjualan mobil akan menurun hingga sepertiga bila dibandingkan tahun lalu. Jumlah itu adalah yang terbesar dibandingkan pada 2009/2010 yang mencapai 11%.
“Sulit menghitung kerugian yang ditimbulkan dari dampak Covid-19,” kata Wakil Presiden Eksekutif Honda Motor Co, Seiji Kuraishi.
Tak adanya kepastian kapan wabah corona berakhir, menjadikan Seiji sulit menggambarkan berapa kerugian Honda di depan mata. Bila selama Maret laba operasional turun 5,2 miliar Yen, maka di bulan-bulan mendatang berpeluang menjadi 130 miliar Yen. (anto/13-05-2020)