Awal menginjak pedal gas, Otoplasa sengaja memilih mode Eco. Perpindahan giginya terasa smooth di 1.500 rpm. Jika mode ini yang dipilih, seakan pergi bersama orang tua karena tak mau mereka was-was selama di perjalanan. Akselerasinya benar-benar konvensional ala mobil matik pada umumnya.
Tak mau berkutat mode Eco, Otoplasa pun memindahkan ke Sport. Cukup putar dan tekan tuas bulat di dekat konsol tengah, maka seketika itu pula performa KIA Seltos benar-benar di luar dugaan. Dari terkesan biasa, sontak keluar sisi liarnya. Bayangkan bila di Eco rata-rata bermain di 1.500 rpm, maka mode Sport ketika di kick down bisa melejit hingga 3.000 rpm.
Tenaga akselerasi yang tergali di roda depan seakan tak pernah habis. SUV kompak ini seperti melejit cepat namun tetap mudah dikendalikan. Genggaman kemudinya lumayan nyaman, stabil dan akurat. Memberikan keyakinan bahwa KIA Seltos siap menyalurkan adrenalin pengemudinya. Benar-benar jos!
Sebagai perbandingan, Seltos torsinya mencapai 242 Nm pada 1.500 rpm, sedangkan Honda Civic Turbo Hacthback 220 Nm di 1.700 rpm. Jadi dapat dibayangkan mengendarai Seltos bagai membawa kuda liar, karena bisa diajak berakselerasi sewaktu-waktu.
Untuk suspensinya terkesan lebih empuk, namun masih dapat ditoleransi karena gejala rolling atau limbung masih terasa normal. Yang pasti ketika melewati beberapa ruas jalanan di Surabaya, KIA Seltos sempat menarik banyak perhatian pengguna jalan yang lain. Tersirat desainnya memang berhasil membius orang untuk melihatnya.
Tertarik?
Segera saja lakukan test drive ke KIA Gubeng Surabaya. Supaya bisa merasakan perbedaan produk anyar KIA. (anto/13-02-2020)
