Akhirnya terungkap dua tahun lalu Tesla batal investasi di sini karena perusahaan tersebut dinilai terlalu banyak mendikte. Sehingga rencana membikin dan mengembangkan pembuatan baterai lithium di Indonesia batal.
Baca juga: Mau Uji Nyali? Naik Tesla Dekat Kuburan
Kini setelah Indonesia telah menjalin kerjasama bisnis dengan perusahaan baterai kendaraan listrik asal China dan Korea Selatan, yaitu CATL dan LG, Tesla berusaha mendekati Pemerintah. Maklum saja CATL dan LG memegang hampir 55% pasar baterai lithium dunia. Kerja sama dengan kedua perusahaan itu diyakini akan membuat Indonesia menjadi pemain global baterai lithium. Dan kabar gembiranya pada 2024 nanti Indonesia ditargetkan akan mulai memproduksi lithium baterai.
Untuk itu sekali lagi Luhut mengingatkan jika ingin serius kerjasama, Tesla harus menuruti syarat yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia. Dimana Indonesia juga melakukan aturan serupa kepada investor lain termasuk China dan Korea Selatan.
Bagaimana Tesla? (anto)