Selain transportasi darat, transportasi laut pun sudah kerap menggunakan teknologi hybrid dengan electric propulsion system. Dengan sistem ini, menurut peraturan IMO Annex VI akan lebih menguntungkan dari sisi propulsi, polusi udara, dan hemat bahan bakar karena semuanya akan lebih bisa dikendalikan mengingat kapal juga memerlukan tenaga listrik untuk sistem-sistem di atas kapal.
Dibandingkan menggunakan satu generator besar untuk menggerakan propeler, dengan teknologi hybrid akan disediakan beberapa generator yang hanya akan dinyalakan sesuai kebutuhan. Generator juga akan berguna untuk mengisi baterai, yang mana nanti keduanya akan menyalakan sistem di atas kapal. ”Dengan teknologi hybrid, kapal tidak akan mengandalkan baterai atau generator saja,” jelas dosen asal Magetan ini.
Lulusan S1 Teknik Mesin ITS ini pun telah melakukan riset terkait free piston linear engine sejak tahun 2007. Risetnya diawali dengan mengamati free piston linear engine dengan single piston yang masih penggeraknya menggunakan spring (pegas). Saat mesin diamati lewat aplikasi dengan kecepatan 60 radius per menit (rpm), ditemukan bahwa terdapat momentum angular (momentum sudut) pada piston akibat gesekan antara piston dengan dinding silinder.
”Momentum angular akan menyebabkan piston berputar, dan akan sangat mengganggu proses pembilasan (scavenging) pada mesin dua langkah. Karena pada saat tertentu, akan terjadi miss fire dan mesin bisa mati seketika,” tuturnya.
Melalui trial and error, akhirnya Aguk mengembangkan model baru yaitu semi free piston linear engine dengan metode reverse engineering. Pada semi free piston linear engine ini, piston diberikan pasak pada porosnya untuk menghilangkan momentum angular yang akan menyebabkan piston berputar.
Desain yang dikembangkan oleh alumni S3 Teknik Mesin Universiti Malaysia Pahang ini pun menggunakan sistem dual piston dan two stroke. Dalam hal ini, piston akan bergerak secara linear ke kanan dan kiri akibat terjadi pembakaran di satu sisi.
Berdasarkan riset yang telah dilakukannya ini, dengan bahan bakar yang sama output energi yang dihasilkan semi free piston linear engine bisa meningkat hingga 24 persen dibandingkan mesin konvensional. Penelitian yang masih berupa simulasi ini direncanakan untuk diterapkan pada teknologi hybrid di berbagai transportasi darat dan laut. ”Dengan kombinasi tersebut, selain output energi yang besar, kendaraan juga akan lebih hemat energi,” pungkasnya. (*/anto/30-03-2021)