Nah santer terdengar di Tanah Air oleh para APM kompetitornya, tahun ini Honda lebih giat mengenalkan SUV. Khusus XR-V, besar kemungkinan akan menggantikan sosok HR-V yang memang se-platform. Desainnya bakal lebih mendekati kakaknya, yakni Honda CR-V namun dengan ukuran yang lebih kompak.
Mesin tak ada masalah bagi Honda karena tersedia beragam pilihan. Mau yang turbo 1500 cc ada, yang 1500 cc maupun 1800 cc non turbo i-VTEC naturally aspirated juga tersedia. Ini tergantung dari riset Honda di Indonesia, selama ini tipe HR-V mana yang paling laris dan bagaimana jika menggunakan turbo, tentu Honda Prospect Motor selaku APM disini telah memperhitungkannya dengan matang.
Bila XR-V diplot jadi penerus HR-V di sini, SUV kompak satunya yang jadi andalan adalah WR-V. Inilah SUV yang cukup digemari di India maupun Amerika Latin. Memang pada awalnya HPM bersikukuh tak akan mendatangkannya karena telah ada BR-V dan HR-V. Namun jika WR-V mampu mengisi celah yang kosong di tengah persaingan SUV yang ketat di Tanah Air, bisa-bisa mobil ini layak didatangkan. Toh India sendiri telah memproduksinya, jadi bukan hal yang sulit bila mengekspornya ke Indonesia.
Se-platform dengan Honda Jazz generasi ke-3, tentu menjadi pertimbangan kelebihan tersendiri. Ingat Honda Fit atau Jazz generasi terbaru ke-4 telah resmi mengaspal di Jepang dengan desain yang dianggap lebih imut dan kalem, yang jauh dari kesan sporty. Bila itungan bisnisnya tak masuk untuk mendatangkannya ke Indonesia karena selera konsumen di sini yang lebih suka ke sporty, maka mengapa tidak memakai platform generasi sebelumnya?
Artinya WR-V ini bisa menjadi senjata baru dengan memanfaatkan platform perakitan yang telah ada di sini.
Kini tinggal menanti kedatangan SUV tersebut, hanya saja strategi bisnis masing-masing APM bisa berubah menyesuaikan kondisi, mengingat penyebaran virus corona turut menjadi salah satu pertimbangan utama. Dimana sekarang banyak APM yang mengurangi aktifitas berhubungan dengan negara-negara lain secara langsung. (anto/04-03-2020)
