Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Waspada Quartararo, Tinggalkan Yamaha Kutukan Menanti

Fabio Quartararo

Otoplasa.co – Santer terdengar Fabio Quartararo bakal hengkang dari Monster Energy Yamaha. Padahal seperti yang sudah-sudah, seolah kutukan yang menanti, banyak pembalap yang semakin terpuruk prestasinya setelah meninggalkan Tim Pabrikan Yamaha.

Tentu hal ini tak disadari oleh Sang Juara Dunia MotoGP 2021, Quartararo. Berbekal gelar juara dunia sekali, pembalap Perancis itu telah kasak-kusuk untuk meminta gaji setara Marc Marquez. Ya, Diablo lumayan gila menempatkan dirinya selevel dengan juara dunia 8 kali atau 6 kali di kelas MotoGP. Padahal untuk prestasi masih jauh dibandingkan dengan pembalap Repsol Honda tersebut.

Selain gaji, Quartararo juga meminta supaya motor Yamaha M1 lebih kencang dan kompetitif dari sebelumnya. Sesungguhnya ini permintaan wajar bagi seluruh pembalap yang berlaga di MotoGP. Hanya saja hal seperti ini bagaikan dua sisi mata uang, kecepatan dan performa motor bisa meningkat, namun harus ada sektor lain yang bisa terkorbankan. Seperti kelincahan dan pengendalian motor. Alih-alih ingin tampil lebih cepat, justru bisa-bisa kedodoran ketika berlaga di sirkuit yang banyak tikungan.

Fabio Quartararo Ini karena perbedaan waktu antara pembalap-pembalap top MotoGP hanya berselisih sepersekian detik atau nol koma detik, khususnya ketika kualifikasi. Sangat ketat dan sungguh kompetitif. Jadi kalaupun Yamaha bisa memberikan performa tambahan, besar kemungkinan Quartararo harus menyesuaikan lagi gaya balapnya menjadi lebih agresif. Dan membuka kemungkinan resiko mudah terjatuh.

Faktor-faktor teknis inilah yang harus diperhatikan Quartararo mengingat dia bersemayam di tim pabrikan juga baru setahun. Jika itu faktor teknis, jangan lupakan non teknis yang lebih menyeramkan. Dimana di era MotoGP modern, tercatat siapa saja pembalap yang meninggalkan Yamaha dalam hal ini tim pabrikan, prestasinya tak akan lagi bisa menyamai ketika masih berlaga di Garpu Tala.

Itu terekam pada mantan duo superstar Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Tentu semua paham dengan prestasi yang ditorehkan keduanya ketika masih membela Yamaha. Boleh dikatakan inilah The Dream Team bagi pabrikan otomotif yang bermarkas di Iwata Jepang. Dominasi keduanya tak terbantahkan hingga menimbulkan perselisihan dan persaingan di pit maupun di lintasan hingga di luar balapan.

Valentino Rossi vs MarquezValentino Rossi
Mari kita bahas The Doctor yang baru pensiun di akhir musim 2021. Kiprahnya di Yamaha adalah bukti kecerdasan dan keuletannya karena mampu mengangkat pamor tim ini kembali sebagai raksasa MotoGP, khususnya ketika dia baru saja pindah dari Honda. Waktu itu Yamaha sudah sangat merindukan gelar juara dunia yang kali terakhir dipersembahkan oleh Wayne Rainey (1990, 1991, 1992).

Jagoan Yamaha di era dua tak 500 cc itu harus berakhir tragis karirnya dengan kelumpuhan, akibat insiden GP Misano, Italia pada 1993. Dimana tubuhnya terserat hingga tulang belakangnya menghantam kurb yang ketika itu didesain untuk balapan mobil. Saat itu pula Rainey lumpuh dan menggantungkan hidupnya di atas kursi roda. Padahal saat balapan di Misano tersebut dia masih unggul 11 poin dari rival terdekatnya, Kevin Schwantz. Banyak yang mengasumsikan andai tak terjadi insiden tragis tersebut, Yamaha berpeluang menambah gelar juara dunia pada 1993 lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *