Otoplasa.com – Masa menuju era mobil listrik mulai sering terdengar. Pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia siap menjadikan lingkungan lebih bersih dengan mengakomidir aturan regulasi baru tentang mobil listrik. Disaat aturan masih digodok, Toyota telah mengajak konsumen untuk bertransisi via mobil hibrid.
Ya, hibrid merupakan gabungan dua mesin penggerak dalam mobil. Pertama menggunakan mesin konvensional, kedua adalah memakai tenaga penggerak dari generator listrik. Gabungan dua penggerak yang saling bersinergi inilah menjadikan konsumsi bahan bakar lebih irit. Bayangkan perbandingan tipe yang sama dengan yang memakai hibrid jauh berbeda.
Toyota C-HR bermesin 1.800 cc konsumsi bahan bakarnya di kisaran 10 – 12 km/liter. Namun ketika sudah menjadi hibrid, seketika itu pula konsumsi bahan bakarnya mencapai 22 – 25 km/liter. Adanya ‘bantuan’ tenaga penggerak dari motor listrik inilah akhirnya efisiensi bahan bakarnya meningkat hingga lebih dari 100 persen.
Menyambut era full mobil listrik pada 2040 nanti, Toyota berharap konsumen di Tanah Air telah teredukasi melalui mobil hibrid. Apalagi Menteri Perindustrian menargetkan pada 2025, populasi mobil listrik diperkirakan menembus 20 persen atau 400.000 unit dari 2 juta mobil yang diproduksi di dalam negeri.
Salah satu produk andalannya adalah Toyota C-HR Hybrid yang menyapa Surabaya pada Jumat (28/06) di Hotel Kampi. Harga on the road-nya adalah:
– New C-HR 1.8 HV A/T Singke Tone Rp 531.883.000
– New C-HR 1.8 HV A/T Dual Tone Rp 533.383.000
Bandingkan dengan yang mesin konvensional:
– New C-HR 1.8 A/T Singke Tone Rp 501.883.000
– New C-HR 1.8 A/T Dual Tone Rp 503.383.000
Terdapat selisih Rp 30 juta lebih mahal yang bermesin hibrid. Namun di sini menunjukkan bahwa konsumen yang memilikinya ada kepedulian bahwa sudah saatnya menjadikan lingkungan lebih bersih. (*/anto/28-06-2019)