Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Sensasi Nasi Goreng Kluweknya Fantastis!

Inilah nasi goreng kluwek yang sensasional

Surabaya (otoplasa.com) – Penggemar nasi goreng, jangan sampai lewatkan menu andalan dari Hotel PrimeBiz yang berlokasi di Jalan Gayung Kebonsari 30, Surabaya. Di sini ada nasi goreng kluwek!

Bagi yang gemar rawon, kluwek memang salah satu bumbu utama yang tidak bisa terpisahkan. Jika rawon khas ada kuahnya, maka khusus nasi goreng kluwek sebaliknya. Kendati tak ada kuah, namun cita rasa khas kluwek seakan mengingatkan Otoplasa pada rawon.

Hanya saja karena nasi gorengnya berpadu dengan irisan lombok kecil-kecil yang ditambah telur dadar serta potongan ayam, ternyata keluar sensasi tersendiri. Rasanya sangat pas sesuai dengan lidah Jawa Timur!

Seporsi nasi goreng kluwek ini dihargai Rp 35 ribu. Cukup terjangkau bagi kalangan pebisnis maupun pejabat pemerintah, yang kebetulan menginap atau sekedar singgah untuk makan siang. Maklum di PrimeBiz Hotel juga menyediakan makanan prasmanan (buffet) yang disebut Bizniz Lunch.

Berbagai makanan rumahan disediakan dengan harga Rp 59.500/orang. Tujuannya mengakomodasi orang binis atau pekerja, dan tersedia mulai Senin sampai Jumat jam 11:00 – 15:00 WIB.

Tika Wahyuni, Marketing Communication PrimeBiz Hotel Surabaya menyatakan, ”Makan siang di hotel sudah merupakan hal yang biasa. Disamping itu kami juga ingin memberikan pesan ke masyarakat bahwa makan di hotel tidak harus mahal. Oleh karena itu kami berusaha memenuhi kebutuhan para konsumen kami dengan kualitas makan yang bagus dengan harga yang kompetitif, agar semua orang dapat makan di hotel.”

”Di Primebiz kami juga menyediakan makanan khas Surabaya seperti semanggi, rawon, tahu campur, hingga yang lain, termasuk nasi goreng kluwek,” imbuh Tika.

Sadar atau tidak, selama ini terpatri bahwa makanan enak itu adalah yang rasanya seperti hotel bintang 5. Padahal pengalaman Otoplasa dan rekan para blogger makanan, menyebutkan justru ada pergeseran bahwa makanan hotel itu ‘kian membosankan’ karena rata-rata kurang berani dalam meningkatkan cita rasa bumbu orisinalitasnya.

Nah hal itu mulai ditepis oleh PrimeBiz dengan menyuarakan bahwa tak bisa dipungkiri, cita rasa makanan khas rumah justru yang paling dikangeni oleh para pelancong. Tempat makan boleh di hotel, tapi rasa makanannya seakan yang biasa dirasakan di rumah sendiri. Seperti penuturan Yusak Anshori, Vice President Marketing Prime Plaza Hotels & Resorts.

“Kami melihat orang-orang yang sudah biasa menginap di hotel mengalami kejenuhan dengan makanan hotel rasa hotel. Sedangkan sangat jarang hotel ”merumahkan” rasa makanannya karena pada umumnya hotel terjebak dengan pakem-pakem makanan yang tidak boleh dirubah karena standar makanan hotel. Padahal yang diinginkan konsumen adalah rasa yang berbeda dari hotel,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *