Otoplasa.co – Balapan di kondisi hujan, Scott Redding kagum terhadap kualitas aspal di Mandalika. Meski permukaan basah hingga tergenang air, namun ban motornya tetap melekat sempurna.
“Awalnya saya berencana balapan konsenvatif saja. Namun seiring dengan grip pada ban yang melekat sempurna, saya pun memberanikan diri untuk menyalip lebih banyak. Tetunya ini harus dicoba khususnya di balapan penghujung musim,” kata pembalap Inggris yang membela Aruba.It Racing-Ducati.
Scoot tak menampik di sisi lain dia ingin memberikan hiburan kepada fans di Indonesia. Dengan aksi salip menyalip yang lebih banyak di saat hujan, tentu penonton akan lebih terhibur.
Bersaing dengan Jonathan Rea di barisan depan dia tidak menyangka aspal di lintasan memberikan grip yang luar biasa. “Ketika saya di belakang dia, saya merasa bisa menyalip meski kondisi hujan. Dan ketika sudah saya susul, ternyata dia juga melakukan hal serupa untuk menyalip saya bergantian. Tentu ini aneh kalau tidak didukung dengan permukaan aspal yang baik,” puji Scott yang mengakui kualitas aspal Mandalika jempolan.
Jarang balapan di kondisi hujan, tentu saja pengalaman di Mandalika bakal sulit terlupakan. Scott menambahkan inilah seri pamungkas World Superbike di Sirkuit Pertamina Mandalika Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat yang spesial.
“Ini mungkin salah satu pertarungan terbaik yang pernah saya alami di saat hujan. Saya sangat senang melakukannya. Lintasannya memiliki grip yang sangat banyak sehingga tak mudah tergelincir, dan Anda bisa tampil lebih menekan ke yang lain. Benar-benar balapan yang nyaris sama dengan kondisi kering,” papar Scott yang tahun depan siap datang lagi ke Mandalika hanya saja dengan tim yang baru, yakni BMW Motorrad.
Meskipun demikian dia berpesan supaya penyelenggara balapan dan tuan rumah untuk meningkatkan sistem saluran drainase lebih baik lagi. Mengingat beberapa trek masih menyisakan genangan tanda air tidak cepat terbuang. “Harap dimaklumi sistem drainase yang perlu ditingkatkan, tapi ini tetap luar biasa karena enam bulan lalu di sini belum sesempurna sekarang,” pungkas Scott.
Sebagai informasi sirkuit internasional Mandalika memakai teknologi aspal terbaru yang diklaim terbaik di dunia, yakni Stone Mastic Asphalt (SMA). Kelebihannya aspal ini lebih kuat dari cuaca dan lebih cocok untuk iklim tropis ala Indonesia serta mampu menahan beban hingga tekanan berton-ton.
Aspal jenis ini lebih ramah terhadap perubahan lingkungan yang terjadi. Mulai hujan yang bisa membikin lintasan aspal sirkuit menjadi lebih licin, justru mampu diredam oleh jenis aspal SMA! Campuran SMA terdiri dari agregat bergradasi kasar yang relatif seragam dengan bahan tambahan berupa serat selulosa dengan proporsi sebanyak 0,3% terhadap berat total campuran. Berkat lapisan hitam yang istimewa ini, aspal SMA memiliki daya penetrasi yang tinggi hingga 82, dan menjadikan pembalap bisa tetap memacu motornya dengan kecepatan tinggi meski kondisi basah atau hujan. (anto)