Surabaya (otoplasa.com) – Bank Mandiri bersama PT Jaya Ritel kembali menggelar pameran buku terbesar tertajuk “Big Bad Wolf” di Kota Surabaya.
Pameran “Big Bad Wolf” yang digelar selama 12 hari sejak 27 September – 8 Oktober 2018 di JX International Surabaya secara resmi dibuka oleh Presiden Direktur PT. Jaya Ritel, Uli Silalahi, dan Regional CEO Bank Mandiri Regional 8/Jawa 3, R. Erwan Djoko Hermawan.
Uli Silalahi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa, pameran “Big Bad Wolf” ini bertujuan ingin mengajak masyarakat luas khususnya warga Jatim untuk meningkatkan dan menumbuhkan kembali semangat membaca.
“Budaya membaca sejak dini perlu disiapkan mengingat derasnya arus informasi di media serta persaingan dalam Masyakarat Ekonomi Asean (MEA). Kita perlu mempersiapkan generasi mendatang. Mereka harus siap dengan persaingan global,” kata Uli dalam sambutannya di pembukaan pameran “Big Bad Wolf”, Rabu, (26/09/18).
Dalam pameran buku Big Bad Wolf, ingin memperkenalkan berbagai macam buku bacaan termasuk buku Internasional seperti, buku dalam Bahasa Inggris dan juga Mandarin. Dimana nantinya, generasi mendatang terbiasa dengan bahasa International agar siap dengan persaingan global.
Dikesempatan yang sama, R. Erwan Djoko Hermawan, Regional CEO Bank Mandiri Regional 8/Jawa 3, mengatakan bahwa, Bank Mandiri kembali memberi dukungan penuh kepada pameran buku Big Bad Wolf ini sebagai bentuk perwujudan semangat membangun Indonesia.
“Bank Mandiri yakin, dengan mempermudah akses terhadap buku-buku berkualitas dengan harga yang sangat terjangkau, Bank Mandiri bisa berkontribusi untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat Indonesia,” terang Erwan.
Bank Mandiri ingin mengajak masyarakat Indonesia, khususnya warga Jawa Timur, untuk dapat memanfaatkan moment bagus seperti pameran buku Big Bad Wolf untuk meningkatkan minat membaca. Sehingga nantinya, generasi yang gemar membaca akan mampu meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan bangsa.
Menurut hasil survei Din Perpus dan Arsip Provinsi Jawa Timur dengan Universitas Brawijaya dan Unair minat baca masyarakat Jawa Timur pada tahun 2010 adalah sebesar 42%, peningkatan terjadi di tahun 2016 sebesar 69,75% bertepatan dengan hadirnya pameran buku Big Bad Wolf, persentase terus meningkat di tahun 2017, yakni sebesar 72%.
Menginjak tahun ketiga ini, Big Bad Wolf hadir di Kota Surabaya dengan membawa 3 juta buku. Dimana, 70% bukunya adalah buku anak-anak. Buku yang dihadirkan adalah buku import dengan bacaan yang menarik sehingga diharapkan anak-anak akan tertarik dan mulai senang untuk membaca. Dimana dalam pameran tersebut akan diberikan penawaran diskon mulai dari 60 hingga 80 persen untuk semua buku import.
“Buku merupakan jendela dunia dan membaca adalah kuncinya, untuk memperoleh banyak ilmu maka harus rajin untuk membaca,” pungkas Uli. (boi)