Otoplasa.com – Rencana Tarwi menggenjot sepeda balapnya dari Surabaya ke Jakarta mendapat dukungan dari mantan pebalap nasional, Puspita Mustika Adya. Para legenda balap sepeda Indonesia itu seakan memiliki ikatan emosional dengan saling memberikan dukungan satu sama lain.
Meskipun Puspita sempat tak percaya dan terkejut dengan rencana seniornya. Tapi dia berusaha mewujudkan keinginan Tarwi. “Saya siap habis-habisan membantu beliau untuk mewujudkan obsesinya. Tak sekedar membantu persiapan, tapi juga mendampingi sepanjang perjalanan. Bila perlu, jadi tukang pijat dadakan,” tegasnya.
Puspita maklum keinginan bersepeda Tarwi yang nyaris sejauh 800 km. Sebagai pembalap yang pernah melewati beragam rute perjalanan, tentu banyak kenangan yang tak bisa terhapus. “Pak Tarwi senior saya. Jauh sebelum jadi pebalap, beliau sudah puluhan kali mengikuti balapan melintasi jalanan di Pulau Jawa. Banyak memori di setiap tempat yang pernah disinggahinya dengan bersepeda. Jadi saya bisa maklum kalau suatu saat beliau ingin mengenang kembali memori-memori itu. Dengan syarat, kondisinya masih memungkinkan ya,” wanti pembalap yang pernah berjaya di era 80-90-an.
Baca juga: https://otoplasa.com/tarwi-mantan-atlet-balap-sepeda-berencana-gowes-surabaya-jakarta/
“Beliau adalah pelatih profesional pertama saya di tahun 82. Ketika itu umur saya 17 tahun, masih mentah di balap sepeda. Berkat tangan dingin beliau, saya bisa jadi pebalap nasional. Sekarang ini kesempatan saya untuk membalas jasa-jasa Pak Tarwi,” ujar Puspita.

Yang menarik untuk rencana gowes Surabaya – Jakarta, Puspita yang giliran menjadi pelatih. Dia akan menentukan ritme perjalanan darat supaya kondisi kesehatan Tarwi yang bakal berusia 79 tahun tetap terjaga. “Kalau dulu beliau jadi pelatih, kali ini gantian saya yang melatih,” tekadnya.
Khusus rute yang akan dilalui bakal melewati kombinasi Jalur Utara dan Selatan. “Beda dengan balapan, pemilihan rute ini sesuai dengan kemauan Pak Tarwi sendiri. Saya hanya membantu memberikan alternatif pilihan. Juga tidak ada batasan waktu karena perjalanan bersepeda Surabaya-Jakarta ini lebih ke unsur napak tilas melintasi tempat-tempat penuh kenangan semasa beliau masih aktif membalap,” urai Puspita.
Lalu berapa hari waktu yang dibutuhkan hingga finish?
Puspita memperkirakan selama 8 hari dengan jarak yang awalnya 800 km, bisa bertambah total menjadi 1000 km. Sementara sehari Tarwi diperkirakan bersepeda sejauh 150 km dan di hari kelima mengambil waktu istirahat total, yang kemudian berlanjut hingga ke Jakarta. (anto/02-09-2020)