Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Perjuangan ART Alumni STIESIA Ubah Nasib Dengan Kuliner

Perjuangan ART Alumni STIESIA
Perjuangan ART Alumni STIESIA
Otoplasa.com – Jangan menyerah demikian yang terpatri pada diri Puji Lestari, mantan asisten rumah tangga. Demi mengubah nasib menjadi yang lebih baik, dia menjalani kuliah di STIESIA Surabaya hingga menjadi sarjana dan memiliki usaha kuliner.
Perjuangan ART Alumni STIESIA
Puji Lestari tak kenal kata menyerah
“Roda hidup didunia selalu berputar dan bisa berubah menurut Sunatullah beserta Ikhtiyar. Serta menjalaninya dengan doa yang tiada putus,” kata Puji yang akrab dipanggil Tari.

Sosoknya yang ulet dalam merubah nasib hidupnya, dia teringat beberapa tahun silam ketika masa mendaftar untuk masuk kuliah dan masih berstatus sebagai pembantu rumah tangga di salah satu keluarga di Surabaya. Dia bekerja pagi sampe sore dan malamnya kuliah mengambil S1 Jurusan Manajemen di kampus yang berlokasi di Menur Pumpungan tersebut.

Perjuangannya untuk meraih impiannya meraih sarjana membuatnya harus kreatif untuk bisa bertahan. Selama beberapa semester Tari setiap kali berangkat kuliah selalu membawa nasi kotak yang dijual ke teman-teman yang menjalani kuliah malam, sehingga mereka tidak perlu repot repot mencari makan karena perkuliahan yang padat. “Ketika itu kuliah dari jam 6 sore sampai dengan jam 10 malam,” tutur Tari mengenang perjalanan hidupnya sambil ditemani Honda Vario 110 tahun 2014.

Kemudian setelah mengambil beberapa mata Kuliah yang berkaitan dengan bisnis , Tari mengenal baik salah satu dosennya yaitu Anton Eko Yulianto, SE MM yang juga seorang pelaku bisnis dan praktisi pemasaran di Surabaya. Berbekal ilmu yang diperoleh dan menjadikan beliau sebagai mentor bisnisnya Tari memutuskan untuk membuka beberapa bisnis kuliner. Selama hampir dua tahun dengan selalu aktif mendapat mentoring dari dosennya, Tari mengalami jatuh bangun sampai akhirnya menemukan bisnis pentol yang ditekuninya lumayan lama.

Perjuangan ART Alumni STIESIA
Produk kuliner andalan Puji Lestari

Hanya saja ketika bisnis sudah mulai berjalan, kios pentolnya yang berlokasi di Giant terpaksa harus ditutup karena Super Market Besar itu menutup usaha di Surabaya. Kemudian Tari memutuskan pulang ke kota asalnya Yogyakarta dan memulai membuka bisnis baru sambil menyelesaikan skripsinya sampai diyatakan Lulus Ujian Sidang Skripsi pada Maret yang lalu.

Sekarang berkat keuletannya Tari sudah mempunyai bisnis kuliner Dapur Tarilla di Yogya yang menyediakan masakan traditional Jawa dengan harga yang minimalis tapi dengan kualitas Citra Rasa yang sangat maximal . Dengan konsep kuliner seperti itu maka sambutan dari Konsumen cukup baik dan Tari juga memakai Media Sosial sebagai alat promosinya sekaligus bergabung di Komunitas Bisnis Digital Yogyakarta. Selain itu dia juga berani membuat Sambel Botol Cumi dan Ikan Teri yang diproduksi sendiri dan sudah mulai melayani pesanan dari luar Yogya.

Tari mengaku bisnisnya ini masih tahap awal tapi dia optimis akan bisa membesarkannya karena sektor UKM terutama bisnis kuliner sangat potensial. “Hidup ini yang penting harus action berani melangkah, jangan terlalu banyak mikir dan berteori, yang penting jalan dulu baru dipikirkan pengembangannya sesuai dengan ilmu yang diperoleh,” tekadnya.

Selain itu dia berpesan ketika sudah berjalan jangan melupakan zakat, sedekah , hubungan dengan orang tua dan fakir miskin serta anak yatim piatu. “Jangan pernah menyerah dan lekas berputus asa karena hanya diri kita dan doa yang bisa merubah nasib bukan orang lain,” pungkasnya yang memiliki IG @dapur_tarilla. (anto)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *