Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Jomplangnya Duo Murid Valentino Rossi, Ada Yang Terancam Turun Kasta Dari Tim Pabrikan

Duo Murid Valentino Rossi

Otoplasa.co – Duo murid Valentino Rossi tergolong moncer prestasinya. Francesco ‘Pecco’ Bagnaia juara dunia MotoGP 2022, sementara Franco Morbidelli pernah runner-up 2020. Tapi seiring waktu, prestasi keduanya sangat jomplang bagai bumi dan langit. Dimana Morbidelli terancam turun kasta dari tim pabrikan Yamaha.

Itulah sepenggal kisah para senior alumnus VR46 Academy. Bila Pecco dengan bangga bisa menapak mahkota juara dunia, justru Morbidelli dari waktu ke waktu semakin terseok-seok. Musim 2023 bisa menjadi lakon terakhirnya bersama tim pabrikan Monster Energy Yamaha jika prestasinya tak kunjung membaik. Mengingat Yamaha telah menjajaki juara WorldSBK Toprak Razgatlioglu dan Jorge Martin dari Pramac Ducati sebagai pengganti.

Duo Murid Valentino RossiAwalnya Managing Director Yamaha Racing Lin Jarvis sangat mengagumi bakat dan kecepatan Morbidelli di lintasan. Betapa tidak berbekal motor satelit, dia berhasil mengangkat pamor Yamaha dengan menjadi runner-up 2020. Ketika itu pria berdarah campuran Italia dan Brazil tersebut mencatatkan enam kali naik podium MotoGP dengan tiga kemenangan.

Baca juga: Rossi – Morbidelli, Satu Gaya, Satu Rasa

“Dia sesungguhnya sangat cepat. Tapi setelah mengalami cedera lutut dan telah menjalani operasi besar ligamen, mengapa kemampuannya terus menurun,” sesal Jarvis.

Jarvis tak menampik sebagai olahraga sport terukur, MotoGP tetap tak bisa mengacuhkan beragam faktor potensial dan non teknis yang perlu dipertimbangkan. Terlebih bergabungnya Morbidelli merupakan efek domino dari pemecatan Maverick Vinales yang berulah dengan motor M1-nya.

Usai mantan pembalap Suzuki itu dinon-aktifkan, Yamaha segera merekrut Morbidelli dari Tim Satelit Petronas untuk naik kasta ke pabrikan. Padahal kondisinya ketika itu baru saja operasi di musim panas 2021. “Cedera lututnya Frankie menjadikannya dia absen selama lima balapan dan setelah itu kami membawanya sebagai pengganti Vinales,” terang Jarvis.

Baca juga: Yamaha Pecat Maverick Vinales Berulah Dengan Pabrikan Jepang

“Padahal kami tahu kondisinya tidak fit. Dan memang benar terlalu dini bagi kami untuk merekrutnya di tim pabrikan karena dia sendiri terbukti tidak kompetitif,” urainya.

“Setelah itu setahun berikutnya dia mengakui fisiknya sudah fit dan telah berlatih dengan baik. Namun kembali ada sesuatu yang hilang dari dirinya. Dia seakan tak pernah menemukan kepercayaan dirinya dengan motornya,” papar Jarvis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *