“Di ALFi ini kan ada 22 kompartemen bisnis. Disini mereka juga bisa ketemu, karena mereka itu juga sama-sama partner dan teman bisnis. Dalam artian kita bisa membuka B to B di sini,” harapnya.
Ada juga konsolidator, ada pemain forwadingnya sendiri, ada gudang burah kering, macam-macam. Jadi kita disini berkumpul, ingin guyup dan pengurus juga ingin dekat dengan anggota tidak ada skat antara pengurus dan anggota dimana masing-masing mempunyai satu kesatuan ingin maju di Tanjung Perak agar bisnis ini berkembang. Sehingga kolaborasi kerjasama itu penting, kurang lebihnya begitu
“Kami juga ingin menyampaikan kepada seluruh anggota bahwa kepengurusan ALFI periode ini benar-benar serius di dalam melayani anggota,” tandas Wibi.
Baca juga: Kapal Selam Lithium-Ion Jepang Jawaban Militerisasi China
“Kami ingin melihat ALFI kedepan, ALFI yang modern, ALFI yang maju, dimana kita tahu di Tanjung Perak baik regulaor maupun operator bertransformasi secara siatem, secara manajemen. Kita juga tidak mau ketinggalan. Anggota harus terus juga mengikuti perkembangan yang ada di regulator dan juga yang ada di terminal operator,” wanti Wibi yang sudah menekuni bisnisnya sekira 25 tahunan.
Disinggung terkait semangat Tanjung Perak gaungkan perbaikan rapor stranas PK yang disandangkan warna kuning untuk menjadi hijau. Wibi menegaskan bahwa asosiasi yang berada di Tanjung Perak melalui forum asosiasi para ketua juga mencoba berfikir untuk bersama mendukung capaian rapor tanjung perak itu menjadi hijau melalui senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah dalam hal ini KSOP sebagai gubenurnya
“Saya sebagai wakil dari cargo owner kita berharap, untuk menghijaukan Tanjung Perak itu tidak sulit selama memang sama-sama kita mempunyai goodwill keinginan bahwa tanjung perak bisa menjadi hijau. Contoh kemarin kita bisa lihat semangat yang sudah dilakukan dengan membuat fumigasi di lini satu Teluk Lamong,” pungkasnya. (boi)
Cek artikel www.otoplasa.co yang lain di Google News.
