“Ducati menunjukkan kepada dunia bahwa kami bisa terus meningkatkan performa motor. Kami memiliki motor pabrikan Italia yang bisa mencapai podium bahkan meraih kemenangan di setiap balapannya, maka jelas itu adalah sesuatu hal yang baik untuk orang-orang Italia.”
Apakah semua orang Italia bangga?
Tentu bangga dengan Ducati.
Lalu bagaimana dengan pabrikan Aprilia yang sesama negara namun cukup terseok-seok di MotoGP?
Bisa jadi Ducati melakukan psywar kepada musuh dalam selimutnya di MotoGP. Hingga kini Aprilia belum mampu menempatkan pembalapnya, Aleix Espargaro dan Andrea Iannone menembus 10 besar. Masing-masing terdampar di urutan ke-13 dan 18. Klasemen pabrikan pun terkapar di urutan buncit di bawah KTM.
Padahal selain merekrut pembalap baru, Aprilia juga telah mendatangkan mantan petinggi tim F1 Ferrari, Massimo Rivola sebagai CEO Aprilia Racing. Menariknya Rivola mengakui masalah yang terjadi pada motornya adalah tingkat keseimbangan, yang juga pernah dikeluhkan pembalapnya.
Alhasil capaian Ducati dan Aprilia bagaikan bumi dan langit. (anto)
