Otoplasa.co – Melimpahnya bahan baku bambu mengilhami perancang Christopher Paris Lacson untuk membikin motor listrik yang lebih ramah lingkungan. Motor bernama The Green Falcon itu memakai basis bodi dari bambu yang melimpah di Filipina.
Christopher mempercayakan pada mesin motor listrik bertenaga 3,3 kW (4,4 hp) dengan baterai lithium 48 Volt. Berbekal tenaga motor tersebut, Sang Elang bisa melaju 110 km/jam.
Yang patut dicermati jangan meremehkan torsi motor ini. Torsinya mencapai 150 Nm ala mobil bermesin 1800 cc. Jadi dapat dipastikan akselerasinya bakal membikin siapa yang berada di dekatnya akan kesulitan mengejarnya hingga sejauh 200 meter.
Di Filipina sendiri sumber daya bambu sangatlah melimpah. Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam di sana telah menanam bambu hingga seluas 15 ribu hektar. Dimana pada awalnya bambu itu untuk mengendalikan kandungan CO2 di udara dan pencegahan erosi tanah.
Berangkat dari hal itulah, Christopher pun meneliti dan merekaya bambu untuk bahan bodi motor. Bambu pun dibentuk melalui proses pembengkokan yang ditempelkan pada rangka kayu. Setelah bodinya terbentuk, barulah dilapisi dengan epoxy yang tahan air hingga sekaligus memperkuat struktur bodi bambu tadi.
Akhirnya terciptalah bodi motor yang ringan namun kuat, sekaligus dengan tekstur khas natural pohon bambu. “Memberikan perasaan natural untuk dikendarai, seperti Anda sedang memeluknya. Kami yakin ini hebat,” kata Christopher.
Untuk jok berlapiskan kulit. Sehingga motor ini benar-benar seolah menyatu dengan alam. Inovasi lainnya walaupun motor sangat senyap, namun demi keselamatan kepada pengguna jalan lain, Christopher memasang speaker JBL.
The Green Falcon menurut rencana akan diproduksi sebanyak 111 unit. Sayangnya harganya kurang merakyat karena bakal dibandrol 21 ribu USD atau setara Rp 300 jutaan. Jadi kemungkinan besar bakal diekspor ke beberapa negara. (source: Christopher Paris Lacson/anto/08-03-2021)