Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Test Drive Hyundai Stargazer Ancaman Nyata Low-MPV Jepang!

Test Drive Hyundai Stargazer

Otoplasa.co – Kehadiran Hyundai Stargazer membikin persaingan Low-MPV semakin memanas. Usai Otoplasa jajal atau test drive di jalanan Surabaya Barat, Stargazer berpotensi menjadi ancaman nyata bagi Low-MPV Jepang seperti Daihatsu Xenia, Honda Mobilio, Mitsubishi Xpander, Suzuki Ertiga dan Toyota Avanza.

Berbekal dua contekan dari saudaranya seperti Hyundai Staria dan Creta, Stargazer menjelma sebagai Low-MPV dengan kandidat ternyaman. Dari Staria, Stargazer mendapatkan limpahan desain wajah depan. Sementara dari Creta, mobil dengan pilihan captain seat (6 jok) dan jok 7 penumpang ini memperoleh mesin yang sama.

Test Drive Hyundai Stargazer
Mengemudi Stargazer mirip sedan

Dengan gabungan dari kakak-kakaknya, Stargazer memperoleh kekedapan kabin yang optimal, kemampuan suspensi meredam jalanan bergelombang, serta kenyamanan di balik kemudinya ataupun saat menjadi penumpang. Serta beragam teknologi Bluelink bawaan Hyundai. Selebihnya untuk respon mesin yang bisa dioperasikan secara otomatis dan manual, Otoplasa mendapatkan ada 4 mode pilihan mengemudi, diantaranya Eco, Normal, Sport dan Smart.

Baca juga: Hyundai Stargazer Berwajah Staria, Selaris Apa?

Oke tiba saatnya meletakkan kaki kanan antara pedal rem dan gas. Hyundai Stargazer yang Otoplasa jajal merupakan unit test drive dari Hyundai Wiyung PT Super Sukses Sejahtera (SSS) dengan memboyong 4 orang dewasa, 2 di depan dan 2 di jok tengah. Khusus yang Otoplasa naiki merupakan model Style IVT 7 seat.

Ketika mesin menyala terasa dengungan dan raungan mesin samar-samar terdengar. Menandakan bahwa sistem peredaman kabin sangat optimal di mobil ini. Oh ya sebagai pengingat, bilamana ruang kabin terlalu berisik akibat suara dari luar, akan dapat mempengaruhi kenyamanan hingga dapat menjadikan mood penumpang tak nyaman dan ujung-ujungnya merasa cepat lelah.

Test Drive Hyundai Stargazer
Kenyamanan jadi nilai lebih mobil ini

Jadi untunglah insinyur Hyundai mampu membikin sistem peredaman kabin di atas rata-rata Low-MPV pada umumnya. Terlebih desain jok dan bahan yang dipakai terasa lembut saat bergesekan dengan kulit. Posisi duduk pun terasa ergonomis dan khusus di sopir seakan memeluk tubuh dari belakang. Selain itu bahan kulit yang dipakai di jok mudah untuk dibersihkan jika terkena kotoran. Dengan sensasi pertama ini menggambarkan Stargazer layak jadi teman perjalanan jarak jauh, terlebih sensasi berada di balik kemudinya mirip mengemudikan mobil sedan.

Baca juga: Mitsubishi Xpander Lebih Panjang & Hyundai Stargazer Lebih Lebar. Nyaman Mana?

Saat memulai injakan pedal gasnya terasa agak berat, tapi tidak masalah karena jalanan di jalanan Wiyung sangat padat merayap. Sehingga memudahkan kontrol jarak terhadap kendaraan di depan. Ketika menjumpai jalanan yang lenggang, limpahan tenaganya mulai mengalir di putaran mesin 2.500 rpm ke atas. Disini mesin mulai mampu mengikuti irama pergerakan kaki saat menginjak lebih dalam. Namun harus dirunut karena dijajal ala kick-down seakan kurang responsif. Jadi ubah saja ke mode Sport supaya mendapatkan sensasi yang lebih galak.

Hanya saja karena mobil ini memang didesain untuk keluarga, kenyamanan memang lebih diutamakan. Selain itu juga mengejar keiritan dalam mengkonsumsi bbm. Jadi bagi yang suka performa agresif jangan terlalu berharap, karena karakter mesin Hyundai Stargazer 1.497 cc 4 silinder, berjuluk Smartstream G1.5 MPI seperti itu. Mesin ini berdaya 113,4 hp @6.300 rpm dengan torsi maksimum di angka 143,8 Nm @4.500 rpm. Sementara tenaganya tersalurkan ke roda depan melalui sistem transmisi bernama Intelligent Variable Transmission (IVT).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *