Lantas seperti apa cara kerja sensor tersebut?
Ternyata sangat sederhana. Keringat yang keluar, akan menimbulkan reaksi kimia dan terdeteksi oleh elektroda yang dilapisi oksidasi pemantau alkohol. Bila keringat mengandung alkohol, maka terwujudlah hidrogen peroksida yang bakal dioleh menjadi sinyal listrik untuk dikirimkan oleh sensor via bluetooth.
Nah besar kecilnya volume hidrogen peroksida inilah yang menentukan seberapa banyak yang bersangkutan dalam mengkonsumsi alkohol. Alhasil ke depannya polisi, petugas kesehatan ataupun dokter dapat menentukan dan memantau si peminum alkohol.
Jadi tak selamanya tato hanya sebagai hiasan kulit. Berkat kemajuan teknologi kesehatan, tato bisa tersamarkan sebagai pemantau pengguna itu sendiri. (anto/ photos by UC San Diego Jacobs School of Engineering)
Sensor fleksibel ini bakal memantau kadar keringat yang mengandung alkohol
