Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Tanjakan Jadi Perbedaan Utama Xenia Baru dan Lama

Tanjakan All New Daihatsu Xenia

Otoplasa.co – Kehadiran All New Daihatsu Xenia berpenggerak depan memang cukup fenomenal karena meninggalkan tradisi pendahulunya yang menganut penggerak belakang. Untuk membuktikan seberapa tangguhnya Xenia generasi ketiga ini dalam menaklukkan tanjakan, maka Daihatsu wilayah Jawa Timur mengajak para awak media untuk mengujinya hingga ke Batu, Kamis (16/12) lalu.

All New Daihatsu Xenia
All New Daihatsu Xenia mengusung penggerak depan

Tersedia belasan unit mulai dari Xenia bermesin 1300 cc dan 1500 cc, dengan pilihan ragam transmisi manual serta otomatis. Mengingat segmentasi pasar dengan saudaranya, Toyota Avanza berbeda, maka Otoplasa sengaja menaiki Xenia bermesin 1300 cc dengan transmisi manual. Ini adalah yang terlaris dimana banyak konsumen Daihatsu yang lebih memilihnya dan tipe itu adalah All New Xenia 1.3 R MT ADS.

Pada tipe tertinggi manual ini tak lagi menggunakan anak kunci. Pengemudi cukup dibekali dengan smart key. Cara menghidupkan mesin pun berbeda. Cukup tekan tombol lingkaran start/stop.

Yang patut diingat saat menekan tombol start, jangan lupa kedua kaki untuk menginjak pedal kopling dan rem secara bersamaan. Maka dalam hitungan sepersekian mili detik mesin pun akan menyala. Jika hanya menginjak pedal kopling tanpa rem atau sebaliknya, mesin sampai kapanpun tak akan mau hidup. Alasannya ini adalah demi keamanan menghindari mobil berjalan tiba-tiba tanpa kita sadari.

All New Daihatsu Xenia
Harus diakui All New Daihatsu Xenia kini lebih nyaman dan pandangan ke depan luas

Singkat cerita, kini Otoplasa bersama tiga orang dewasa lainnya melakukan perjalanan menuju Amarta Hills Hotel & Resort Batu. Saat melintasi jalanan Sidoarjo menuju pintu masuk tol Waru, pandangan ke depan lumayan luas. Akselerasi perpindahan antar gigi sangat responsif dan injakan koplingnya ringan sekali.

Boleh dibilang berkat perpindahan ke sistem penggerak depan, kabin lebih terasa senyap dibandingkan Xenia model lama. Hal ini wajar karena deru putaran gardan pada penggerak belakang telah hilang. Gantinya kabin pun lebih nyaman dan lapang.

Saat di jalan bebas hambatan, performa mesin 1300 cc manualnya lumayan bertenaga. Bermain direntang 1500 – 2500 rpm menjadi hal yang wajar dan bisa menjadikan konsumsi bbm lebih irit. Bila ingin mobil lebih kencang, putaran mesin lebih dari 3000 rpm telah cukup mengantarkan Xenia berpenumpang 4 orang dewasa ini melaju melebihi 100 km/jam. Ingat meski sangat mudah mencapai kecepatan lebih tinggi lagi, namun ini jalan tol dan gunakan kecepatan secara bijak tanpa membahayakan diri sendiri dan orang lain.

sofa mode
Fleksibilitas jok memungkinkan menjadi sofa mode

Hanya 1,5 jam kita telah keluar dari tol Singosari Malang, untuk naik ke Batu dengan melewati Karangploso. Kembali kita temui jalanan yang padat merayap khas menuju Batu. Untuk jalanan yang berkontur menanjak arah ke Batu seperti ini, menjadi santapan ringan bagi Xenia terbaru. Toh kompetitornya yang sama-sama penggerak depan seperti Mitsubishi Xpander, Honda Mobilio, Nissan Livina maupun Suzuki Ertiga sudah biasa pula melewati rute Batu.

Perbedaan utama justru kita jumpai saat membandingkannya dengan Xenia generasi sebelumnya yang berpenggerak belakang. Terutama ketika berada di area Amarta Hills Hotel & Resort Batu, dimana terdapat pula tanjakan yang lumayan curam. Anggap saja ada skala nilai dari 1 – 10, maka Xenia generasi 1 dan 2 mendapatkan nilai sempurna (karena apapun jenis tanjakannya pasti mampu naik).

Nah khusus yang All New Xenia, Otoplasa beri nilai 8. Ini karena saat menanjak perlu merunut gas dan memasukkan gigi 2 dengan tepat. Tak bisa lagi menginjak gas dengan cepat karena dapat terjadi spin pada roda depan. Jadi perlu kiat khusus supaya era penggerak depan teranyar Xenia bisa melewati segala tanjakan.

Tanjakan All New Daihatsu Xenia
Tanjakan bisa lewat tapi perlu kiat khusus

Jadi itulah perbedaan utama yang Otoplasa temui jika membandingkannya dengan Xenia penggerak depan dan belakang. Intinya memang ada perubahan performa saat bersua dengan tanjakan, namun yang paling penting semua itu bisa terlewati asalkan bisa menerapkan kiat yang tepat.

Kesimpulan terakhir selamat datang era mobil-mobil penggerak depan yang semakin masif. Oh ya kalaupun masih ada yang cinta mati terhadap penggerak belakang, kabar gembiranya PT Astra Daihatsu Motor masih memasarkan Xenia generasi kedua. (dna)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *