Oh ya, meski usianya setengah abad, FIM merestui Schwantz karena kerap latihan di sirkuit COTA (Circuit of the Americas). Apalagi dia salah satu perancang desain sirkuit, sehingga hafal luar dalam. Berbekal hal itulah FIM tak khawatir meloloskan keinginan pembalap asal Texas itu kembali balapan.
Dapat dibayangkan para penggemar balap era 90-an bakal mendapatkan hiburan tambahan di pentas MotoGP Amerika Serikat nanti. Meski jam balapan AS di Indonesia berlangsung malam hari, bakal tak rugi menunggu aksi Kevin Schwantz. Jika nanti dia berhasil finish sungguh luar biasa fisik sang kakek. Kendati demikian FIM memberikan keleluasaan kepada Schwantz untuk berhenti di tengah balapan bilamana merasa lelah.
Andai Schwantz ‘nekat’ tampil di kelas para sang raja, tentu bakal lebih seru karena berada satu lintasan dengan Valentino Rossi, Marc Marquez, maupun Andrea Doviozo. Namun apapun pilihannya, apa yang dilakukan sungguh luar biasa. Yuk kita tunggu balapan istimewa nanti. (ton/source: MotoGP)
