Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Rossi: Era Michelin Awal Terseoknya Yamaha

Perbandingan kentara adalah di 2015 ketika MotoGP masih menggunakan Bridgestone. Waktu itu Yamaha berhasil mengantarkan Jorge Lorenzo sebagai juara dunia, sedangkan Rossi runner-up. “Di 2015 saya berebut kejuaraan dunia dengan Lorenzo dan pencapaian poin mencapai lebih dari 320, dan jumlah ini luar biasa mengingat pabrikan poinnya 650. Berlanjut di paruh pertama 2016, kami masih tetap kuat, namun paruh kedua tim lain bekerja keras dan berrkembang pesat, sementara kami seakan menunda-nunda langkah pengembangan hingga tertinggal,” sesal Rossi.

Tak ayal sangat masuk akal jika di 2019, masalah Yamaha kembali terulang. Gawatnya lagi kecepatan puncak motornya telah terkejar oleh Suzuki. Walaupun sempat mencicipi podium di Argentina dan COTA Amerika, namun seri selanjutnya seakan pertanda bahwa Yamaha telah layu di balapan terakhir lalu di Mugello. Dengan kata lain Yamaha telah terlempar dari perebutan gelar juara dunia yang bakal didominasi oleh Honda dan Ducati.

Tentang peluang balapan di seri selanjutnya Barcelona?
Rossi pun realistis podium adalah hal yang sulit. Meski tak menampik ini adalah sirkuit favoritnya.

“Saya suka Catalunya, Mugello dan juga Le Mans, serta Assen. Semuanya sirkuit yang saya suka. Yang dapat kami lakukan adalah tetap berkonsentrasi dan berusaha untuk tidak membuat kesalahan selama latihan, mungkin banyak waktu kita mencoba hal yang berbeda karena juga kita adalah tim pabrikan jadi saya ingin mencoba hal baru meningkatkan kemampuan sepeda,” wantinya. (anto/05-06-2019)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *