Meski menuai banyak pro dan kontra, akhirnya Departemen Pemadam Kebakaran Anaheim memberikan penjelasan tambahan. “Kami memposting insiden ini untuk menggambarkan dan mendidik, bukan untuk mempermalukan siapa pun. Ini sebagai jawaban mengapa memecahkan jendela bukannya masuk ke bawah, atas, atau di sekitar mobil, itu membikin selang air tidak bekerja. Selang membutuhkan garis lurus keluar dari hidran. Kami tidak merusak properti kecuali diperlukan. ”
Nah jelas sudah bahwa hidran dapat berfungsi normal, bilamana nosel selang harus berada lurus dan jangan terhalang oleh benda apapun. Semoga pengalaman ini bisa menjadi pelajaran pula di Tanah Air dan menjadi masukan bagi aparat dan petugas terkait dalam menentukan batas parkir mobil yang berdekatan dengan hidran.
Ingat, di jalanan Indonesia beberapa tahun lalu belum populer parkir sembarangan bakal kena gembok roda. Namun ini telah diterapkan di Amerika Serikat sejak lama. Dan bisa jadi parkir dekat hidran suatu saat kelak bakal kena gembok roda pula.
Ayo pilih mana, denda gembok roda Rp 500 ribu atau dua kaca jendela mobil pecah? (anto)
