Otoplasa.co, Surabaya – Beberapa waktu lalu sempat berlalu-lalang ragam informasi di media sosial seputar sabuk sistem transmisi CVT di mobil Honda yang rontok. Untuk itu Otoplasa berupaya menanyakan penyebabnya dan mengapa harus terjadi seekstrim itu ke bengkel resmi Honda Surabaya Center (HSC) di Basuki Rahmat, Surabaya. Apakah itu karena faktor penggunaan, pemilihan oli transmisi CVT yang salah atau yang lain?
Bersua dengan Kepala Bengkel HSC Basuki Rahmat, Eko Yuwono, pria ramah ini membeberkan bahwa sangat kecil potensi terjadi kerusakkan pada sistem transmisi CVT, bilamana pemilik mobil mematuhi jadwal perawatan hingga harus cermat dan tepat dalam memilih jenis oli transmisi CVT. Dia mencontohkan pada Honda Brio generasi pertama dan kedua, yang sama-sama mengusung sistem transmisi CVT, namun berbeda jenis oli transmisi CVT-nya.
“Dari kedua mobil Honda Brio yang berbeda generasi, jenis oli transmisi CVT-nya tak sama lagi. Ini karena Honda telah mengembangkan dan menyempurnakan kinerja sistem transmisi CVT-nya pada generasi kedua, sehingga oli transmisinya juga dituntut memiliki kinerja pelumasan yang lebih baik. Semisal kemampuan detergensinya yang lebih baik,” wanti Eko Yuwono.
Baca juga: Oli Tepat, Turbo Mantap
Oleh karena itu Eko berani memastikan kalau sampai terjadi kerontokkan pada sabuk CVT, bisa jadi karena kesalahan dalam memilih jenis oli transmisi. Dia mengingatkan dengan semakin advance-nya pengembangan sistem transmisi CVT, harus disertai dengan asupan pelumas CVT yang tepat.
“Untuk itu mengapa pentingnya servis berkala di bengkel resmi. Karena para mekanik maupun teknisi Honda bisa memastikan kapan penggantian oli tranmisi dan jenis oli CVT-nya yang sesuai dengan model mobil itu sendiri,” urai Eko.