Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Waspada Sopir Molor, Turbo Tekor

Cek selalu indikator ‘Oil Life’

Lho kok bisa?
Surabaya (otoplasa.com) – Ada sesuatu yang menarik ketika Otoplasa berbincang dengan Kepala Bengkel Honda Surabaya Center (HSC) Jalan Basuki Rahmat, Eko Yuwono. Pria yang berkutat di dunia otomotif selama puluhan tahun ini menjelaskan kebiasaan sopir sangat mempengaruhi kondisi kendaraan yang dibawanya.

Apalagi jika majikan mempercayainya untuk mengendalikan mobil Honda yang bermesin turbo, ala CR-V, Civic (sedan, hacthback, Type R). Mungkin yang Civic dapat kita abaikan karena lebih sering dibawa sendiri oleh sang pemilik, namun khusus CR-V telah banyak yang menggunakan sopir pribadi.

“Bila sopir menunggu majikan di dalam mobil dalam kondisi mesin hidup dan ac menyala, hingga kerap tertidur, maka siap-siap saja usia pakai oli mesin akan lebih cepat berkurang. Karena mobil Honda yang bermesin turbo sekarang, untuk penggantian oli mesin tidak menerapkan masa pakai atau jarak tempuh misalnya 10.000 km. Melainkan durasi berapa lama mesin hidup, meski mobil tidak berjalan,” terangnya.

Eko memaparkan ketika mobil dalam kondisi mesin hidup dan sedang parkir atau terkena macet, maka oli telah bertugas menjaga performa mesin. Apapun kondisinya selama mesin hidup, oli telah bersirkulasi ‘mengelilingi’ seluruh celah bagian dalam mesin. “Jadi bila kita sering kena macet dan jarak tempuh awal sejak pergantian oli telah menempuh 8.000 km, meski anjuran pergantian 10.000 km, maka idealnya oli mesin sudah harus diganti. Apalagi jika itu mesin turbo Honda. Dan ingat, perawatan mesin turbo supaya senantiasa bekerja optimal, adalah terletak pada kualitas olinya,” tuturnya.

Untunglah mobil-mobil turbo terkini dari Honda, pada dasbor cluster speedometer telah dilengkapi dengan indikator ‘Oil Life’. Manfaat dari indikator ini adalah memberikan info berapa kilometer lagi atau jarak tempuh yang tersisa untuk proses pergantian oli selanjutnya. “Sekarang cukup memantau indikator Oil Life karena lebih akurat. Jadi performa mesin turbo akan senantiasa terjaga optimal,” pungkas Eko.

Marketing and After Sales Service Manager HSC, William Saputra menegaskan bahwa pemahaman perawatan mesin turbo Honda kepada konsumen sangat penting. “Dulu pernah ada konsumen yang bertanya, mengapa jarak tempuh belum 10.000 km, tapi oli mesin sudah dianjurkan ganti? Namun setelah kita beri penjelasan tentang perawatan dan fungsi indikator Oil Life, maka konsumen pengguna turbo mulai paham. Jadi kebiasaan seperti tidur di dalam mobil, yang mungkin dilakukan oleh sopirnya, maka pemilik mobil sudah harus paham bahwa itu mempengaruhi usia oli mesin,” pesannya.

Nah para pemilik mobil bermesin turbo, dari artikel di atas, mungkin sudah waktunya Anda lebih mengenal mobil Anda sendiri. Boleh saja mempercayakan kepada sopir, namun tak ada salahnya berbagai fitur seperti Oil Life indicator juga sering Anda pantau. Dan tak kalah penting, coba sekali-kali cek kebiasaan sopir Anda, apakah kerap molor tertidur di dalam mobil dalam keadaan mesin menyala. (anto)

Marketing and After Sales Service Manager HSC, William Saputra bersama Kepala Bengkel HSC Eko Yuwono

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *