“Penyelidikan menunjukkan bahwa selama bertahun-tahun baik Ghosn dan Kelly telah melaporkan kondisi Bursa Efek Tokyo yang kurang dari jumlah sebenarnya,” bunyi pernyataan Nissan dalam rilis resminya.
Sementara itu CEO Nissan, Hiroto Saikawa mengusulkan kepada dewan Nissan untuk melengserkan Ghosn dan Kelly. Saikawa sendiri, merupakan pengganti Ghosn dan baru dilantik pada 2017 lalu. Ghosn mengundurkan diri sebagai CEO Nissan pada 2017, dan lebih berkonsentrasi memantau alinasi tiga raksasa otomotif dunia, antara Nissan-Renault-Mitsubishi.
Sejauh ini kabar panas pemecatan Ghosn berimbas pada turunnya saham Renault hingga 13 persen di Paris, dan menjadi salah satu saham berkinerja terburuk di Eropa.
Lantas bagaimana dengan Indonesia?
Otoplasa pun menghubungi Hana Maharani selaku Head of Communication Nissan Motor Indonesia (NMI) dan menyatakan belum ada pernyataan resmi dari NMI. (anto)
