Otoplasa.com – Upaya Royce Muljanto (Mr President) untuk menyelesaikan masalah antara Liek Motor dengan Liek Motor Mojokerto secara kekeluargaan tak main-main. Secara beruntun putra mahkota pewaris kerajaan bisnis Liek Motor ini menjabarkan seperti apa rentetan peristiwa penting yang terjadi dan apa saja yang telah diraih oleh Liek Motor, pada press conference sesi kedua di Excelso Ahmad Yani, Senin (30/03) pagi.
“Semua masalah itu bisa diselesaikan asalkan bisa memandang melalui hukum kebenaran dan hukum absolute,” kata Royce di hadapan media.
Yang membikin Otoplasa kagum adalah daya ingat kuat yang terdapat pada Mr Presiden. Tanpa melihat catatan, Royce dengan mantap mengucapkan tanggal kejadian peristiwa penting seiring dengan perjalanan sejarah Liek Motor. Mulai dari pertemuan dengan para petinggi Toyota Jepang, hingga proses pendirian diler Liek Motor di Mojokerto. Secara terperinci dia menyebutkan satu persatu. Intinya dia mengingatkan sebagai manusia yang beradab dan memiliki pengetahuan, bukti tulisan akan menjadi prasasti pengingat para penerus Liek Motor di masa mendatang.
Secara terang-terangan Royce mengutip filosofi terkenal pendiri Shotokan Karate-do, Gichin Funakoshi, yakni ‘Jika 2 Harimau yang bertarung, maka satunya akan cacat permanen satunya mati, maka pemenangnya adalah yang Absolute memilih sebagai harimau yang cacat permanent’.
Namun bukan pertarungan dengan akhir seperti itu yang dia inginkan, melainkan dengan kembali kepada Hukum Absolute berupa Tulisan Abadi. “Tulisan sejarah adalah hal yang mutlak dan bisa dipahami, namun kebenaran isinya hanya bisa diakui oleh nurani yang bersandar agama masing-masing. Melalui hukum absolute, yang paham sejarah akan memilih sesuai dengan hukum kebenaran yang diyakini,” terang Royce.
Kedua dengan memilih tulisan yang benar. “Memilih tulisan The King atau tulisan Mr President? Kalau memilih tulisan The King, Liek Motor milik dia, kalau memilih tulisan Mr President, maka Liek Motor milik Mr President. Bila tidak ada yang saling mengalah, maka peperangan ini akan terus berlanjut (Saga),” tegasnya.
Ketiga adalah Tatanan dunia baru, yakni mengatur Corona = Coro dan kera (osharu/bedhes). “Lebih banyak komunikasi secara tertulis supaya bisa dipahami oleh orang lain dengan lebih baik dan lebih cepat. Manusia yang tidak faham tulisan akan masuk dalam kategori Corona,” wanti Royce.
Seperti halnya virus corona yang diyakini akan usai 2-3 bulan mendatang, manusia-manusia kategori coro dan osharu juga akan tersingkir dalam waktu dekat, kecuali dia mau belajar, mau diajari. Tanpa perlu dipecuti dan ditali seperti bedhes.
Menjelang press conference selesai, Royce mengakui dirinya bersama The King merupakan satu kesatuan. Hanya saja strukturnya harus dibenahi. “Mr President di bawah The King, atau The King di bawah Mr President. Tuhan bersama The King atau Tuhan bersama Mr President, itu yang harus segera diputuskan,” pungkasnya. (anto/31-03-2020)