“Saya menikmati motor ini, tapi saya butuh waktu untuk memahaminya. Bukan hal yang mudah bagi saya dan tim, sebab tim yang saya bela dengan Yamaha dulu memiliki pengalaman 20 tahun, jadi kami masih butuh waktu. Tak hanya di mesin dan elektronik, melainkan juga sasis dan suspensi yang juga berbeda,” imbuh Hafizh yang menjadi rider muslim di pentas MotoGP.
Tentang KTM Hafizh optimis tim yang dibelanya sekarang bakal all out. “Saya sungguh senang bekerja sama dengan mereka, sebab mereka berupaya keras menjadikan saya paham tentang karakter motor ini. Kami bekerja keras bersama-sama dimana mereka juga mengembangkan motor di Austria.”
Nah ditunggu saja aksi pembalap ASEAN di musim keduanya di ajang MotoGP tahun ini. (anto)
