“Saya banyak belajar, tapi tentang balapan Anda harus memberikan 100%, namun juga harus memahami bagaimana lintasan pada saat itu,” imbuhnya.
Sekedar catatan, saat di GP Argentina lalu Marquez mengoleksi tiga hukuman;
1. Ride through penalty, mesin motor mati jelang start dan menolak start dari pit. Untuk menghidupkan motornya Marquez sampai melawan arah hingga waktu start tertunda.
2. Penalti turun satu posisi usai menyenggol Aleix Espargaro.
3. Ini yang parah menyenggol Rossi dan mengakibatkannya terjatuh. Meski finish ke-6, namun dijatuhi penalti 30 detik hingga posisinya melorot ke-18.
Dampak ke depan?
Dapat dipastikan hubungan antara kedua pembalap terbaik di dunia itu bakal semakin tak harmonis. Andai di balapan berikutnya keduanya sama-sama meraih podium, jangan harap ada aksi guyur champaigne secara gantian. Bisa jadi pembalap satunya selain mereka yang jadi rujukan semprotan atau para kru yang ada di bawah podium.
Nah ini yang dinanti, bumbu balapan MotoGP bakal semakin menarik. Para fans kedua pembalap antara Rossi – Marquez yang jumlahnya jutaan di seluruh dunia bakal saling berbalas pantun hujatan di media sosial. Imbasnya gelaran MotoGP semakin menjadi tontonan yang menarik dan para sponsor bakal berebut ambil bagian.
Tampaknya kita patut apresiasi aksi Marquez di MotoGP. (anto)
