Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Lontong Balap Rajawali Pantang Sentuhan Wanita

lontong balap

lontong balap

otoplasa.com – Penggemar pedas, jangan lewatkan sajian khas Arek Suroboyo Lontong Balap Rajawali. Bila biasanya makanan asal Bangil, Pasuruan ini kerap kita temui di kawasan Jembatan Merah atau Jalan Rajawali Surabaya, maka kini sudah ada di Warung Tretes tepatnya di Jalan Ketintang Madya.

Berlokasi sama dengan sales poin produk Toyota, rasanya cukup nikmat melihat beragam produk kendaraan terbaru ditemani makanan khas. Bila sebelumnya Otoplasa sempat mencicipi Nasi Gudek Pecel Bu Har, kali ini adalah Lontong Balap Rajawali.

Bersama penerusnya generasi ketiga, Made Indrawan berusaha menjaga keorisinilan cita rasa peninggalan kakeknya. “Kakek saya dulu jualan dari Stasiun Wonokromo itupun dari Bangil Pasuruan. Lalu berkembang dan menetap di Surabaya,” katanya.

Awalnya sang kakek mengitari kawasan Jalan Semarang, Betek’an Jembatan Merah hingga Pelabuhan Tanjung Perak. Dan mulai membuka warung tetap di Rajawali. “Itu dulu menawarkannya dengan pikulan. Jadi bisa dibayangkan betapa beratnya keliling wilayah tersebut sambil membawa pikulan,” tutur Made.

Pria yang menetap di Gresik ini juga menceritakan bahwa proses pembuatan Lontong Balap Rajawali jauh dari sentuhan wanita. Menurutnya semua bahan belanjaan hingga proses masak, dikerjakan oleh lelaki. “Dulu kakek saya melarang nenek saya untuk ikut-ikut memasak. Biar semuanya dikerjakan sendiri dan terbawa hingga sekarang. Nah yang menangani proses masaknya itu adik saya, yang juga laki-laki,” paparnya.

Made menambahkan adanya sebutan ‘Balap’ dikarenakan kebiasaan para penjaja untuk cepat-cepatan menawarkan kepada pelanggannya. “Intinya mengajak balapan mana yang habis dahulu. Nah jika sudah habis, maka kembali ke Stasiun Wonokromo untuk pulang. Itulah awalnya disebut Lontong Balap,” wantinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *