Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Level Marc Marquez Dekati Valentino Rossi, Tapi Gaya Matadornya Slonong Boy!

Gresini Ducati Marc Marquez

Otoplasa.co – Loris Reggiani, mantan pembalap GP500 kembali bersuara seputar Marc Marquez. Untuk kesekian kali dia kembali menghubungkannya dengan legenda hidup Valentino Rossi. Menurutnya level The Baby Alien itu mendekati The Doctor, hanya saja gaya balapnya ala banteng matador membikinnya dicap slonong boy alias lebih suka seruduk sana sini.

“Dia mungkin satu-satunya pembalap yang mendekati prestasi Rossi, tapi dia benar-benar diluar kendali,” tegas Reggiani.

Level Marc Marquez Rossi
Loris Reggiani, mantan pembalap GP500

Dengan mengoleksi 8 gelar juara dunia yang hanya butuh 1 kali lagi untuk menyamai VR46, Marc usai dibekap cedera parah menjelma jadi tak sabaran. “Dengan pengalamannya sebagai juara dunia beberapa kali, harusnya dia semakin matang. Parahnya lagi kesialannya justru dia alihkan kepada Honda yang berkoar-koar tak menyediakan motor terbaik,” wanti Reggiani.

Baca juga: VALENTINO ROSSI MASUK LIST REFERENSI MARC MARQUEZ, BERHARAP 1 GELAR LAGI

Keengganannya melakukan pengereman lebih awal menjelang masuk tikungan saat di GP Portugal lalu, tidak hanya membawa petaka pada diri Marc Marquez. Melainkan juga berimbas kepada pembalap lain yang berusaha mendulang poin di awal musim. Tercatat dua pembalap harus cedera akibat srudukan matador ala Marquez, yakni Miguel Oliveira dan Jorge Martin. Termasuk Marquez sendiri yang cedera retak tulang lagi.

Bahkan mantan pembalap Aprilia yang kini berusia 63 tahun itu mencurigai masalah mata diplopia pada Marc Marquez belum sembuh total. Menurutnya bisa jadi penglihatan pembalap Repsol Honda terhadap suatu obyek terlihat dobel alias ganda. Alih-alih menentukan posisi obyek mana yang paling tepat, justru dia menghantam ke sisi lain.

“Kecalakan adalah sebuah kesalahan, dan dia sudah melakukan dua hingga tiga kali senggolan di awal-awal balapan. Dan saya berpikir dia menyembunyikan sesuatu, semisal gangguan diplopia pada matanya?” tanyanya.

Baca juga: UNTUNGLAH DIPLOPIA MARQUEZ TAK PARAH

Jika benar ini masalahnya, Reggiani mewajibkan Marc harus segera ke ahli yang tepat. Baik itu ahli mata hingga psikolog. “Bisa saja dia menyembunyikan masalah fisik yang lebih besar daripada terus berlari karena mungkin hanya muncul sesekali,” tukasnya.

Reggiani menyimpulkan ada komunikasi yang tak tuntas antara Marc dengan timnya, baik teknis maupun non teknis. Selebihnya dia menenggarai ada amarah terpendam pada diri Marquez yang tak tertumpahkan. Reggiani memahami jika ada pembalap yang bertahun-tahun selalu menggapai juara dunia, kemudian terenggut karena cedera dan hanya bisa menjadi penonton, maka saat dia kembali bakal lebih sulit mengendalikan dirinya.

Ditambah faktor terobsesi dengan gelar pesaingnya seperti Rossi dan atmosfir di tim yang tak kondusif, maka tinggal menunggu waktu meledaknya Marc Marquez. “Agresifitasnya mengalahkan kemampuannya di lintasan. Dia tampak seperti seseorang yang belum pernah balapan, dia bukan Marquez yang dulu,” paparnya.

Baca juga: MARC MARQUEZ DIRAMAL SULIT SAMAI VALENTINO ROSSI

Ya semoga saja setelah mendapatkan banyak masukan seperti ini, Marc Marquez akan lebih dewasa. (anto)

Cek artikel www.otoplasa.co yang lain di Google News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *