Otoplasa.co – Bagi yang bertanya-tanya seperti apa performa mobil listrik Wuling Air ev, mungkin bisa berpedoman dengan torsi maksimal dari Daihatsu Ayla, Toyota Agya, Daihatsu Sigra dan Toyota Calya. Ini karena torsi antara Air ev dan mobil-mobil LCGC besutan Grup Astra tak berbeda jauh.
Terungkap di Wikipedia menyebutkan Wuling Air ev yang sejatinya juga sebangun dengan Wuling Honguang Mini EV, menggunakan baterai bertenaga 30 kW atau setara 41 ps. Dimana memiliki torsi linier sebesar 110 Nm atau 81 lb ft. Maksud linier di sini berarti semenjak pedal gas diinjak pertama kali, telah tercapai torsi sebesar itu. Tanpa harus dirunut ala mobil konvensional yang berpedoman dengan putaran mesin atau rpm tertentu.
Baca juga: Nih Beda Wuling Air ev Termurah & Termahal, Tampak Dari Eksterior!
Sementara Ayla cs yang bermesin 1200 cc 4 silinder berdaya 88 ps dan torsi maksimal 108 Nm. Kalaupun dibandingkan yang bermesin 1000 cc 3 silinder, memiliki tenaga 65 ps dan torsi 88 Nm. Menariknya ketika dihadapkan dengan Wuling Air ev, mobil listrik termurah ini lebih unggul 2 Nm dan 22 Nm dibandingkan para LCGC di atas.
Karena berbicara torsi, maka jangan kaget ketika di lampu merah dan kemudian menyala hijau, akselerasi Air ev akan meninggalkan Ayla cs. Disini secara spontan, torsi 110 Nm akan segera bekerja maksimal dan linier saat pedal gas diinjak. Berbeda dengan mobil-mobil pembakaran internal yang memerlukan putaran mesin tertentu untuk mencapai torsi maksimal.
Baca juga: Nih Beda Wuling Air ev 2 & 4 Jok
Hanya saja ketika adu akselerasi ini diteruskan, dalam beberapa menit ke depan, Ayla dan teman-temannya tadi akan dapat menyusul Wuling Air ev. Dengan perbedaan tenaga yang nyaris separuh lipatnya (antara 41 ps dan 65 – 88 ps), sudah pasti mobil listrik itu akan keteteran. Apalagi Wuling membatasi kecepatan mobil listrik termurahnya sampai 100 km/jam.
Nah semoga dari spesifikasi teknis antara Wuling Air ev dan Ayla-Agya serta Calya-Sigra bisa memberikan gambaran singkat mengenai perbandingan kedua jenis mobil berbeda sistem penggerak ini. Ayo pilih kendaraan yang Rp 200 juta ke bawah, atau mobil listrik yang mulai Rp 250 juta – 300 juta? (anto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
