Otoplasa.co – Tepat Senin (12/07) jam 02.00 WIB pagi atau dini hari nanti, akan berlangsung pertandingan final Piala Eropa antara Inggris melawan Italia di Stadion Wembley. Inilah kali pertama dalam sejarah Three Lions melaju hingga ke babak pamungkas, setelah memberangus tim dinamit, Denmark.
Bagi Otoplasa pertandingan final ini mirip sekali dengan visualisasi antara duo pabrikan otomotif dari masing-masing negara, yaitu Land Rover dan Maserati. Land Rover dari British Raya mencerminkan sebagai sosok SUV tangguh. Penampilannya mewah, megah dan perkasa. Memiliki daya jelajah tinggi dan harus diakui meski medan yang dilewati sulit seperti jalanan offroad, namun tetap bisa tercapai. Intinya perlu kesabaran menghadapi tantangan yang berbatu.
Hal inilah yang diterapkan oleh pelatih Inggris, Gareth Southgate. Dia berhasil memerintahkan Harry Kane dkk untuk senantiasa menguasai jalannya pertandingan. Meski sempat kalah gol dulu oleh Denmark, namun secara pasti mampu membalikkan keadaan dan berganti dengan keunggulan.
Sebagai catatan Southgate benar-benar membongkar dan membentuk ulang anak asuhnya dengan regenerasi secara total. Tak ada sama sekali era gold generations Inggris yang tersisa karena semuanya memakai anak-anak muda. Gaya permainan Inggris yang dulu terkenal kick n rush atau senantiasa tergesa-gesa untuk menyerang, kini tampak lebih sabar dan tertata rapi. Pahami dulu medannya atau kondisi lawan dan gunakan kekuatan sesuai kemampuannya. Dan sekali lagi ini pun seakan sama dengan visi Land Rover yang bakal bertransformasi menjadi kendaraan yang lebih ramah lingkungan, demi memenuhi tuntutan di pasar global.
Kini beralih ke Tim Italia yang melaju cepat ala Maserati. Sebagai sportcar yang memiliki akselerasi mumpuni, Maserati di dunia otomotif memang terkenal dengan performa pengendaliannya. Cepat dan agresif tapi harus diakui belum mampu melepas dari bayang-bayang pabrikan senegaranya ala Ferrari maupun Lamborghini. Di atas kertas Maserati masih dianggap tak lebih cepat dari Kuda Jingkrak dan Banteng Ketaton.
Alhasil kecepatannya kurang memiliki daya dobrak tinggi. Dan bukan rahasia lagi ini mirip sekali dengan gaya permainan Gli Azzurri. Dimana Italia menjejakkan kakinya di final Piala Eropa untuk kali keempat, seusai melumat Spanyol melalui adu penalti.
Yang unik Tim Italia kali ini masih mempertahankan deretan pemain belakangnya yang telah tua. Dan ini mirip sekali dengan gaya Maserati, dimana setiap kali meluncurkan atau mengenalkan produk baru, senantiasa membawa masa lalunya sebagai filosofi atau dasar modelnya yang sekarang. Dengan kata lain pabrikan berlambang Trisula ini tak bisa melepaskan bayangannya dan seperti tim asuhan Roberto Mancini, memang terbukti memiliki barisan belakang yang solid yang sangat minim kebobolan, meski dengan memakai pemain yang telah berumur.
Lalu siapa yang lebih berpeluang?
Jika melihat sejarahnya, Inggris tak pernah memiliki catatan istimewa jika bersua dengan Italia. Di pentas Piala Dunia dan Eropa senantiasa tumbang, berikut catatannya:
Piala Dunia 2014:
Inggris vs Italia 1-2
