Surabaya – Daihatsu Hi-Max yang baru meluncur beberapa bulan lalu ternyata masih belum menemukan ritme penjualan sesuai harapan. Dari pantauan Otoplasa yang kebetulan singgah di dealer resmi Daihatsu ASCO di Jalan Raya Jemursari 186 Surabaya, penjualan Hi-Max ‘terganggu’ oleh saudaranya sesama pick up Gran Max.
“Sebetulnya ada beberapa pengusaha yang berminat dengan Hi-Max, namun karena tidak ada diskon akhirnya memilih Gran Max. Apalagi Gran Max ada diskon hingga Rp 18 juta, sehingga selisihnya dengan Hi-Max menjadi tipis sekali,” kata salesman yang tak mau namanya ngetop.
Sekadar informasi, sebagai perbandingan harga on the road Hi-Max versi standar di Surabaya ditawarkan Rp 101.350.000, sementara pick up Gran Max 1.3 standar Rp 124.350.000. Nah bilamana konsumen deal dan mendapatkan diskon hingga Rp 18 juta, maka harga Gran Max menjadi Rp 106.350.000.
Akibat selisih harga yang hanya Rp 5 juta inilah, akhirnya banyak konsumen yang beralih ke Gran Max. “Beda harga yang tidak terlalu jauh inilah, maka banyak yang lebih memilih Gran Max,” jelas salesman yang berharap suatu waktu nanti ada kebijakan promo khusus bagi Hi-Max.
Saat Otoplasa menjajal Hi-Max beberapa waktu lalu, sesungguhnya banyak potensi yang dimiliki oleh pick up berjuluk ‘Jagoan Jalan Sempit’. Dimensinya yang kompak namun mampu mengangkut beban hingga 750 kg, bahkan bisa dipaksakan secara maksimal 1 ton ini sangat cocok sebagai teman usaha di perkampungan, kompleks perumahan ataupun melewati gang-gang.
Kini bola panas ada pada Daihatsu, akankah memberikan kesempatan kepada Hi-Max untuk bersaing dan berkembang secara sehat dengan Gran Max. (anto)