Otoplasa.com – Nama besar Astra yang selama ini sangat identik dengan otomotif, tak selamanya harus berkutat dengan produk turunan seperti biodiesel. Justru di sini tampak sekali wujud kepedulian Astra yang memberikan kebebasan dan dukungan bagi Kampung Berseri Astra (KBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA) dalam menentukan jenis tumbuhan apa yang lebih bermanfaat dan menyejahterahkan penduduk setempat.
Contoh nyatanya adalah DSA Kendal, Jawa Tengah yang saat ini ini menjadi daerah penghasil minyak atsiri yang terbuat dari ekstrak berbagai macam tumbuhan yang dipercaya memiliki manfaat untuk kesehatan. Ini terungkap pada Workshop Lingkungan 2020 yang diadakan Selasa (10/11) melalui rilis yang dikirim ke Otoplasa. Dimana Astra mengajak peserta yang terdiri dari wartawan, blogger dan tim Corporate Communications Grup Astra untuk mengunjungi desa tersebut.
Peserta diajak untuk melihat proses pembuatan minyak atsiri bersama penggerak DSA Kendal Khafidz Nasrullah. Hadir juga penerima apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2020 bidang lingkungan Rizki Hamdani untuk berbincang mengenai kontribusinya sebagai penggagas kelompok santri tani milenial. Peserta kemudian diajak mengenal lebih jauh tentang Pranaraksa Astra, yaitu Program Konservasi Keanekaragaman Buah Langka Nusantara
Jelajah Virtual Ke desa penghasil minyak atsiri yang dibina sejak Juli 2019 hingga saat ini, Astra terus memotivasi dan membina masyarakat di sana untuk menanam serai (sereh) wangi, mengumpulkan daun cengkih sekaligus mengolah bahan baku dari minyak atsiri atau dikenal juga sebagai essential oil. Khafidz mengatakan dulu tembakau menjadi satu-satunya komoditas utama. Namun, karena prospek ke depan dianggap tidak terlalu baik, tembakau pun ditinggalkan. Masyarakat mulai menanam sayuran dan buah, seperti cabai, kubis dan jambu biji.
Lalu pemerintah meluncurkan program Desa Mandiri Energi sekitar tahun 2012. “Masyarakat mendapat bibit jarak pagar untuk ditanam dengan harapan dapat diolah dan menghasilkan biodiesel, tapi belum memberikan hasil yang optimal,” ungkap Khafidz seperti rilis yang diterima Otoplasa.
