Otoplasa.co, Spanyol – Terbiasa dengan aroma persaingan sejak kecil, rupanya Marc Marquez terbiasa berurai air mata jika mengalami kekalahan. Bahkan berkat tangisan inilah yang menjadi bekal mentalnya kelak melawan idolanya sendiri, Valentino Rossi!
Ya, secara jantan pembalap Repsol Honda ini mengakui dan tak menampik Rossi adalah idolanya sejak kecil. Apapun yang menjadi ciri khas The Doctor, dapat dipastikan dia selalu mengikutinya. “Ketika aku kecil, posternya Valentino Rossi terpasang di rumah dan aku sering bermain video game balap sebagaimana dirinya,” aku juara dunia 8 kali itu saat berbincang dengan Crash.Net.
Lalu mengapa dari idola berubah 180 derajat menjadi pesaing utama hingga tertanam kesan sebagai musuh bebuyutan?
Marc Marquez menegaskan itu berubah karena terbawa ambisi dan mentalnya yang telah terbentuk sejak kecil. Dirinya memaparkan sejak masih anak-anak tak terbiasa dengan kekalahan dan menangis adalah pilihan yang dia peroleh jika tujuan kemenangannya tak tercapai.
Baca juga: TERUNGKAP MARC MARQUEZ BUKAN LAWAN TERBERAT VALENTINO ROSSI
“Aku adalah petarung yang tak mau dengan mudah untuk dikalahkan. Ada ambisi besar pada diriku sejak kecil. Aku tak pernah merasa puas dan aku ingin pencapaian sesuatu yang lebih,” lugas pemilik nomor start 93 tersebut.
Bahkan dia terbiasa menembus batas kemampuannya. Terlebih dia selalu mengingat apa yang telah dicapainya saat bermain video game. “Jika kencang, aku ingin lebih kencang. Aku secara alami adalah kompetitor, dan itu sudah terbentuk sejak lahir. Saat masih balita saja, bila aku kalah main game dengan ayah atau kakek, maka aku akan menangis. Berangkat dari hal itulah mentalku terbentuk,” tutur kakak Alex Marquez.
Berbekal kegemarannya bermain video game balap terutama roda dua, maka sangat wajar anak-anak seusianya sangat mengidolakan Valentino Rossi. Segala macam gaya balap hingga selebrasinya selalu terngiang di pikirannya hingga termotivasi untuk menyamai dan ingin bersaing serta mengalahkan idolanya.
Baca juga: VALENTINO ROSSI MASUK LIST REFERENSI MARC MARQUEZ, BERHARAP 1 GELAR LAGI
Dan memang seiring waktu, di tahun perdananya tampil sebagai rookie di MotoGP, sontak mata dunia tertuju padanya. Tanpa tendeng aling-aling, Marc Marquez berhasil keluar sebagai juara dunia dan mengalahkan para pembalap senior lainnya termasuk sang idola.
“Waktu ke MotoGP, aku berhasil membikin kejutan dan menang sebagai juara pada tahun pertama melawan idolaku, Valentino Rossi, Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo,” bangganya.
Bertahun-tahun kemudian, puncaknya dan dapat dirasakan hingga sekarang, hubungannya dengan Valentino Rossi telah menjadi arang yang tak mungkin lagi untuk diperbaiki. Jabatan tangannya pun tak pernah lagi mendapat sambutan dari sang idola hingga sekarang. Terlebih pemilik nomor legendaris 46 itu pernah mengucapkan kata-kata yang ditujukan kepada Marc Marquez.
Baca juga: MARC MARQUEZ DIRAMAL SULIT SAMAI VALENTINO ROSSI
“Dia tak sunggung-sungguh menyanjung saya sebagai idolanya. Dan itu tak pernah ada,” sindir Valentino Rossi yang masih menyimpan amarah jika dikembalikan pada balapan MotoGP musim 2015.
Nah lho, benar-benar bagai air dan minyak yang tak pernah bisa menyatu. (boi)
Cek artikel www.otoplasa.co yang lain di Google News.