“Kami targetkan mampu memperoleh sebanyak 175 sampai 200 unit dan pastinya kami ekspektasikan kontribusi terbesar yakni Xpander akan jadi dominan, disusul Pajero Sport, Outlander dan Triton,” tegasnya.
Di Jatim MMKSI mengejar market share Xpander hingga 29 persen, mengingat Januari – Oktober 2018 berkisar 27,4 persen. “Target kami pangsa pasar Xpander di Jatim minimal setara market secara nasional. Tentu, upaya yang kami lakukan ialah akan terus meningkatkan volume penjualan,” imbuh Amiruddin.
Ke depan, Amir menginfokan ada penambahan jaringan baru. “Jaringan dealer telah bertambah di Tuban dan Bojonegoro. Kami akan membuka jaringan baru di Surabaya yakni Wiyung dan Ahmad Yani, mudah-mudahan pada kuartal-I 2019 selesai sehingga jaringan distribusi bisa merata di seluruh wilayah,” harapnya.
Sementara itu Head of Sales & Markering Group, Imam Choeru Cahya menambahkan, sejak Agustus 2017, Xpander menuai banyak respon positif dari masyarakat. Jika diakumulasikan total inden Xpander yang diterima oleh MMKSI untuk periode Agustus 2017 – Oktober 2018 sebanyak 110 ribu unit. Dimana 86 ribu telah terdistribusikan ke konsumen, sisanya sekitar 12 ribu – 15 ribu belum dikirim.
“Mengatasi banyaknya inden ini kami sudah menambah kapasitas produksi menjadi 10 ribu unit per bulan sejak Juni lalu, yang mana 7.000 untuk lokal dan 3.000 untuk ekspor,” tuturnya.
Untuk Jatim pasokan Xpander tiap bulan mencapai 1.000 unit dan durasi inden juga tergantung dari tipe mobilnya. Untuk tipe manual transmition pihak MMKSI mengakumulasikan sekitar 1 bulan unit dikirim ke konsumen, sedangkan tipe automatic transmition sekitar 1,5 – 2 bulan. (anto)
