Otoplasa.co – Respon positif masyarakat terhadap pemberlakukan kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) diakui para Agen Pemegang Merek (APM) mampu menggenjot penjualan mobil-mobil berkapasitas 1500 cc dengan kandungan lokal 70%. Kini Presiden Jokowi meminta perluasan kebijakan insentif PPnBM terhadap roda empat dengan kapasitas 2500 cc.
Bila bola panas telah menggelinding dampaknya ada dua. Pertama masyarakat pasti sangat menanti pemberlakukan aturan tersebut, kedua yang kemungkinan membikin para sales APM ketar-ketir adalah penjualan mobil-mobil 2500 cc akan terkena shock therapy untuk sementara waktu dan berpeluang penurunan penjualan akibat konsumen menunggu kebijakannya berlaku.
Dan contohnya nyatanya adalah penjualan Februari 2021 lalu yang turun drastis akibat banyak masyarakat yang menunda pembelian mobil baru. Namun langsung melonjak responnya ketika tanggal pemberlakuan insentif berlaku. Nah hal ini bisa saja terjadi untuk mobil-mobil bermesin di bawah 2500 cc, seperti Toyota Innova, Fortuner maupun Mitsubishi Pajero dan merek lainnya, khususnya ketika isu hangat ini bergulir di bulan Maret 2021. Bisa-bisa di bulan ini penjualan MPV dan SUV di segmen medium akan terimbas.
Seperti diketahui Presiden Jokowi meminta perluasan kebijakan relaksasi PPnBM untuk kendaraan baru dengan spesifikasi tertentu. Terbaru, Jokowi memerintahkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang untuk mengkaji kebijakan tersebut agar ada penerapan yang lebih luas dan lebih dalam.
Presiden menyampaikan hal ini ketika menerima Menperin dalam kaitan laporan kunjungan kerja ke Jepang. “Formulasi perluasan dan pendalaman akan didasari oleh kenaikan tingkat kapasitas silinder kendaraan dikombinasikan dengan local purchase, atau hanya didasari local purchase, dan kemungkinan perubahan time frame-nya,” ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resmi, Selasa (16/3) dikutip dari CNBC.
Alasan ini dikemukakan karena karena ada jenis kendaraan yang kapasitas silindernya di atas 1500 cc dan memiliki local purchase tinggi (di atas 50-60%). Namun karena aturan yang berjalan saat ini hanya untuk yang memiliki batas 1500cc, maka kendaraan di atas 1.500cc belum menikmati kebijakan relaksasi ini.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan,” katanya.
Sebelumnya, Presiden menyampaikan keinginan agar kendaraan bermotor (KBM) roda empat dengan kapasitas 2.500 cc juga bisa mendapatkan insentif pajak dalam masa pandemi ini, asalkan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 70%.
