Surabaya – Peluncuran Suzuki GSX-R150 yang disertai city touring sejumlah ruas jalan di Surabaya, benar-benar memberikan gambaran seperti apa performa motor sport terbaru buatan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Satu hal yang Otoplasa petik dari obrolan dengan para blogger dan rekan media otomotif, GSX-R150 layak jadi pilihan para bikers berkat desain dan pengendaliannya yang menyenangkan.
Hanya saja ada sejumlah keluhan, yaitu hawa panas mesin yang terasa di kedua kaki pengendara. Maklum kondisi jalanan yang macet, bisa jadi penyebab mengapa hembusan angin dari depan kurang mampu membuang panas mesin. Untuk itu bila terbiasa menemui kemacetan, alangkah baiknya memakai celana yang mampu melindungi kaki serta sepatu khusus. Penunggang GSX-R150 tak disarankan memakai celana pendek atau hanya mengandalkan sandal jika bepergian keluar rumah.
Menelisik rasa panas, bisa jadi karena kompresi mesin yang mencapai 11,5. Saran Otoplasa lebih baik pakai bahan bakar Pertamax, meski PT SIS mengungkapkan GSX-R150 bisa meneguk Premium. Pemakaian Pertamax demi menghindari gejala knocking atau nglitik akibat bahan bakar yang terbakar lebih awal, sehingga efek panas berlebih bisa berkurang.
Oh ya tentang performa, rekan marketing Otoplasa yang juga blogger, Mario Devan menyimpulkan tarikan seperti ada jeda. Terutama di gigi 2 dan 3. Besar kemungkinan ratio gigi yang terlalu rapat, menjadikan performa motor seperti tertahan. Tetapi bisa berbeda bilamana putaran mesin telah mencapai rpm atas, atau dimana puncak tenaga mesin mampu tergali optimal.
Sebagai catatan, para insinyur Suzuki meracik mesin GSX-R150 sebagai perpaduan performa namun tetap memperhatikan konsumsi bbm. Untuk itu komposisi ratio gigi sangat diperhitungkan karena menyangkut performa motor yang berimbas terhadap irit tidaknya pemakaian bbm.
Alhasil dari hasil tes, konsumsi bbm GSX-150 perliternya bisa mencapai jarak tempuh 50 km! Sungguh lumayan irit untuk ukuran motor sport. (anto)
