Surabaya (otoplasa.com) – Trend pabrikan otomotif Eropa yang meninggalkan diesel karena lebih berbahaya efeknya untuk lingkungan, berimbas pada mobil Tim Sapuangin XI Evo 2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kendaraan yang akan mengikuti ajang Shell Eco Marathon (SEM) Asia di Changi Exhibition Centre, Singapura pada 8-11 Maret itu telah beralih dari diesel ke bensin.
Sebelumnya Sapuangin menggunakan bahan bakar solar dengan mesin diesel. Tahun ini tim menggantinya dengan bensin. Terlebih kategori solar digabung dengan bensin.
”Sekarang tantangannya jadi lebih ringan. Tim Sapuangin sendiri sudah tujuh kali juara untuk kelas diesel,” ujar Rektor ITS Prof Joni Hermana.
Dampak perubahan bahan bakar, ITS optimis bisa juara. Mengingat efisiensi mobil lebih tinggi dan jangkauannya lebih jauh.
Selain Sapuangin, ITS juga menyiapkan mobil hemat energi yang lain, Nogogeni V. Menurut Pembina Tim Nogogeni Dedy Zulhidayat Nur menjelaskan mobil listrik ini telah berkali-kali meraih juara nasional. Puncaknya menyabet peringkat ketiga di level Asia-Pasifik. (anto)