Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Red Bull Racing Antara Juara Dunia & Ancaman Diskualifikasi Budget Cap

Max Verstappen Pacar Anak

Otoplasa.co – Minggu (9/10) ini bisa menjadi hari yang membahagiakan bagi Red Bull Racing sebagai kampium F1. Pembalapnya, Max Verstappen berpeluang mengunci gelar juara dunia di F1 GP Jepang usai meraih pole position di Sirkuit Suzuka, Sabtu (8/10). Namun di sisi lain ada bayangan ancaman yang mengintai khususnya dengan penyelidikan FIA mengenai budget cap atau batasan anggaran di F1.

Bilamana hasil penyelidikan Red Bull Racing terbukti melanggar budget cap dan FIA tegas, ancaman diskualifikasi hasil lomba bisa terjadi. Bahkan ancamannya serius, tak hanya gelar Max Verstappen di Jepang bila keluar sebagai juara dunia di tahun ini, untuk gelar kali pertamanya tahun lalu ikut terancam!

Rencananya FIA akan mengumumkan hasil penyelidikannya pada Senin (10/10) besok. Padahal sebelumnya hasil ini sudah diumumkan pada Rabu (5/10) lalu. FIA beralasan hasil analisa belum selesai untuk keseluruhan tim.

Tentu ini adalah suasana gado-gado bagi tim yang bermarkas di Milton Keynes, Inggris. Alih-alih bisa merasayakan gelar juara dunia di home base Honda pekan ini, ancaman hasil penyelidikan FIA dan jika terbukti bisa membuyarkan semua capaian Red Bull. Kendati demikian sang pembalap seakan tidak terlalu mempedulikannya. Max ingin tetap fokus dengan balapan.

“Saya tidak terlalu memikirkannya dan berusaha sebaik mungkin setiap harinya. Saya memiliki mobil yang kompetitif dan terlihat dari apa yang kami dapatkan di kualifikasi. Semoga saat balapan memberikan hasil yang sempurna,” ucap Verstappen.

Bila Max berusaha tetap fokus, maka tim-tim lain kasak kusuk terhadap pelanggaran budget cap yang dilakukan Red Bull Racing. Tim yang paling menyorot hal ini adalah Mercedes dan Ferrari. Mantan bos Mercedes, Norberth Haug menegaskan supaya Red Bull Racing gentleman bilamana tuduhan itu benar. Dia berpesan supaya Red Bull mengikuti dan patuh terhadap aturan yang telah disepakati bersama. Meskipun pria berusia 69 tahun ini mengakui penyelidikan kasus budget cap ini sangat sulit.

“Saat regulasi yang disepakati bersama dan memberikan efek, maka semua tim harus menghormatinya. Jika kamu tidak mematuhi regulasi budget cap, kamu tidak dapat berpegangan pada apapun lagi. Semua data keuangan Red Bull Racing harus diperiksa dengan hati-hati oleh pihak berwenang, karena kita menghadapi kasus yang sulit di adili,” pesan Haug.

“Kini hanya perlu menunggu pengumuman FIA. Jika terbukti melanggar, harus dihukum dengan berat. Ini semua kembali pada regulasi dan efek serius bilamana ada yang melanggar karena bisa memberikan dampak ke tim-tim F1 yang lain. Bagaimana jika tim akan merasa berhak untuk melakukan hal yang sama. Jadi masalah ini sangat rumit tapi harus ditangani dengan jelas,” wantinya.

Tuduhan pelanggaran budget cap ini menjadi isu hangat setelah gelaran GP Singapura lalu. Ketika itu bos Mercedes, Toto Wolff dan bos Ferrari, Mattia Binotto terang-terangan mengeluarkan tuduhan bahwa ada tim yang melanggar peraturan budget cap. Walaupun tak menyebutkan tim yang dimaksud, namun arah panah tepat menuju ke Red Bull Racing.

Nah kita tunggu saja antara euforia gelar juara dunia atau justru berbalik 180 derajat pada Senin besoknya tentang hasil keputusan FIA. Benar-benar bikin dag dig dug bagi Red Bull Racing. (boi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *