Kombes Pol Frans Barung Mangera Kabid Humas Polda Jatim mengatakan kedua pelaku telah melakukan modus ini selama tiga tahun. Setiap bulan uang haram yang diperoleh bisa mencapai Rp 18 juta. Cara kerja awal pemalsuan adalah EP selaku sopir, mengalihkan distribusi BBM bersubsidi yang seharusnya dikirim ke luar Surabaya, tetapi menampungnya di SPBU Tegalsari.
“Saat beraksi, pelaku bekerja sama dengan IH yang tak lain adalah pengawas SPBU Tegalsari. Kami menemukan peralihan distribusi yang dilakukan pelaku, seharusnya dikirim ke Malang tapi dikencingkan ke Surabaya,” kata dia.
Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti berupa satu unit truk Pertamina, rekaman CCTV, empat lembar surat jalan DO, satu buah pembukuan dan lainnya. Demi pengungkapan kasus, Polda Jatim akan mengusut tuntas dan akan berkoordinasi dengan Pertamina.
Lantas bagaimana kiat sebagai konsumen, supaya terhindar dari aksi curang oknum SPBU seperti kasus ini?
Nah tunggu ulasan Otoplasa di artikel selanjutnya. (bom)
