Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Penyekatan Jembatan Suramadu Berbahaya!

macet jembatan Suramadu
Otoplasa.co – Ada yang menarik ketika Otoplasa mendengarkan perbincangan antara Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Jembatan Suramadu dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Wilayah Jatim, Herlambang Zulfikar yang mengudara di Radio Suara Surabaya, Minggu (06/06) kemarin. Ketika itu Herlambang mengingatkan dampak penyekatan penyebaran Covid-19 terhadap antrian kendaraan yang masuk ke Surabaya, sangat membahayakan konstruksi jembatan terpanjang di Indonesia tersebut.
macet jembatan Suramadu
Kondisi kemacetan di Jembatan Suramadu akibat penyekatan

Menurutnya struktur Jembatan Suramadu ada tiga jenis tipe jalan di sana, diantaranya:
1. Tipe cross way,
2. Approach bridge (jalan menanjak), dan
3. Main bridge (bentang tengah).

Dari ketiga jenis tersebut bagian jembatan yang paling berbahaya bila terjadi penumpukan atau kemacetan adalah di main bridge sepanjang 818 meter. Pasalnya bagian jalan tersebut hanya disangga oleh kabel. Tak kalah penting dia mengingatkan Jembatan Suramadu tidak didesain untuk menahan beban yang besar dalam waktu lama di bentang tengah.

“Sebenarnya tidak diizinkan kendaraan stuck (terjebak) di bentang tengah. Intinya pada saat kendaraan melintas saja, ada yang berhenti di bentang tengah yang panjangnya sekitar 818 meter yang disangga kabel itu sudah sangat berbahaya. Karena kekuatan jembatan untuk menahan beban di situ ya hanya bergantung pada kabel penyangganya,” wantinya.

walikota surabaya
Walikota Surabaya ketika berkoordinasi melakukan pemeriksaan terhadap pendatang yang masuk Surabaya

“Kemacetan panjang dari ujung ke ujung itu sangat membahayakan konstruksi. Jadi kalau kecepatan angin di atas yang diizinkan itu akan sangat berbahaya. Apalagi di bentang tengah jembatan itu hanya disangga oleh kabel. Ini supaya masyarakat tahu kalau di atas jembatan terjadi kemacetan panjang itu sangat berbahaya karena akan menambah beban mati di situ,” imbuhnya.

Untuk itu instansinya telah mengoordinasikan kondisi di atas kepada pihak terkait di Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Namun,Satlantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak menyatakan, kegiatan penyekatan dan penerapan tes massal antigen di Suramadu itu adalah perintah dari Wali Kota Surabaya supaya virus penyebab Covid-19 yang sedang merebak dan meningkat di Bangkalan, Madura, tidak menyebar ke Surabaya.

“Saya sudah masukkan di grup Patroli. Pak Kasatlantas Tanjung Perak menjawab, ini perintah pak Wali Kota. Karena ini untuk keamanan terkait Covid-19 di Surabaya, terkait zona merah di Bangkalan. Oke, enggak masalah. Cuma, saya sarankan juga, penyekatan atau pemeriksaan ini bisa koordinasi dengan Polres Bangkalan supaya bisa dilakukan sebelum kendaraan menyeberang jembatan. Sudah saya sarankan seperti itu,” paparnya.

Mitsubishi Xpander
Kondisi Jembatan Suramadu ketika normal jarang terjadi kemacetan

Herlambang berpesan supaya kendaraan tidak sampai menumpuk dan menambah beban mati di bentang tengah jembatan yang hanya disangga oleh kabel. Bila dibarengi dengan kecepatan angin di atas batas normal atau batas yang mampu diizinkan, sangatlah berbahaya dan berharap tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Atas dasar itulah petugas yang bersiaga di Kantor BBPJN VIII untuk senantiasa mengecek kecepatan angin di lokasi.

“Saya sudah meminta teman-teman, kebetulan ada staf juga yang kami tugaskan karena stay di kantor untuk mengecek. Angin kami pantau di 11 koma sekian kilometer per jam. Masih di bawah rata-rata. Cuma dengan beban segitu beratnya, itu sangat berbahaya juga kalau angin kencang,” pungkasnya. (anto/source:Radio Suara Surabaya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *