Otoplasa.co – Saat ini hampir semua kendaraan bermotor khususnya roda dua, telah mengadopsi rem cakram, terutama di roda depan. Hanya saja beberapa gelintir saja yang telah mengadopsi sistem ABS (Anti-lock Braking System).
Hal ini dapat dimaklumi karena selisih harga antara kendaraan setipe yang ber-ABS dengan yang non ABS memiliki selisih hingga Rp 3-4 jutaan. Misalnya All New Yamaha NMax yang non ABS seharga Rp 29 juta, sedangkan yang ABS bisa mencapai Rp 33 juta. Begitu pula dengan All New Honda CBR150R non ABS berkisar Rp 35,9 juta, sementara yang ABS harga termurahnya Rp 39,9 juta.
Lihat postingan ini di Instagram
Dengan selisih harga yang sangat signifikan tersebut, sangat lumrah akhirnya banyak konsumen yang memilih tipe atau model motor yang non ABS. Dampaknya pun bisa ditebak banyak orang yang awam atau kesulitan menentukan motor cakram itu sudah ABS atau belum.
Nah Otoplasa ada kiat bagaimana memahami bahwa motor yang dimaksud telah mengadopsi sistem ABS atau tidak. Untuk cara ‘primitif’, biasanya pada spakbor depan tercantum tulisan ABS. Berbeda dengan yang ahli cukup mengamati rem cakramnya.
Bila ABS terdapat komponen tambahan layaknya cakram pula namun dengan ukuran diameter lebih kecil. Nama bekennya adalah Ring Pulser. Alat inilah yang berperan menjaga putaran roda depan dan belakang seirama, demi mencegah terjadinya selip. Demikian penjelasan Product Quality Monitoring MPM Honda Jatim, Teguh Hariyanto.
“Iya namanya Ring Pulser wujudnya lebih kecil dibandingkan cakramnya sendiri,” terangnya kepada Otoplasa.
Jadi sangat gampang membedakan rem cakram ber-ABS dan non ABS. (anto/12-02-2021)
