Surabaya – Lahir dari aturan low cost green car (LCGC), Daihatsu Ayla generasi kedua khususnya yang bermesin 1,2 liter kini tak sekedar city car biasa. Sosoknya telah berubah lebih sporty dan stylish, serta terbukti nyaman untuk perjalanan antar kota, seperti yang telah Otoplasa rasakan, usai menerima undangan dari dari PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Jawa Timur selaku Agen Pemegang Merek (APM) Daihatsu.
Yang bikin kagum adalah performa mesin berkode 3NR-VE 1.200 cc DOHC Dual VVT-i. Dapur pacunya berdaya 88 PS (6.000 rpm) dengan torsi maksimal 108 Nm (4.200 rpm). Dari gambaran teknis telah mencerminkan bahwa mesinnya oke diajak irit bbm, namun juga bisa dibawa ngebut. Atau lebih gampangnya mesin ini baru terasa enak bermain di rpm menengah hingga ke atas.
Asyiknya jika perjalanan keluar kota, pencapaian rpm menengah – atas sangat mudah. Mobil pun bisa dipacu hingga kecepatan di atas 120 km/jam dengan mudah. Ini Otoplasa temui ketika melewati jembatan Suramadu saat arah balik dari Madura ke Surabaya.
Hal lainnya adalah kestabilan. Sebagai city car tentu ada anggapan mobil kecil atau kompak itu limbung. Tapi tunggu dulu. Para insinyur Daihatsu telah menyeting ulang sistem suspensi agak lebih keras pada New Ayla, namun masih tetap terasa nyaman saat melewati jalanan tak rata. Terbukti ketika Otoplasa jajal di jalan tol dalam kota Surabaya saat malam, mobil seakan menapak ke aspal.
Hal mengagumkan lainnya adalah tingkat kebisingannya yang lebih kedap jika dibandingkan Ayla versi pertama. Bisa jadi generasi pertama yang memakai mesin berkode 1KR-DE dengan 3 silinder ‘lebih berisik’ (maklum karakter mesin 3 silinder memang terdengar lebih meraung di dalam kabin).
Kenyamanan New Ayla memang terasa ada peningkatan ala small sedan. Saat melewati perbukitan kapur seperti di Bukit Jeddih Madura, jalanan tak rata dan menanjak bukan hal yang sulit untuk dilewati. Posisi duduk dengan jok yang lebih tebal menjadikan perjalanan tak cepat lelah.
Berkat segala penyempurnaannya, New Ayla kini tak berkutat sebagai city car. Dia telah menjelma menjadi sahabat perjalanan di segala kondisi. (boim)
