Jerman – Dalam beberapa tahun ke depan, sistem pengereman Antilock Braking Systems (ABS) bakal menjadi piranti wajib pada kendaran bermotor roda dua di banyak negara. Bukan rahasia lagi, jika digabung angka kecelakaan yang tewas dengan melibatkan motor di seluruh dunia mencapai ratusan ribu orang.
Di India pada 2012 lalu tercatat yang meninggal dunia di jalan sebanyak 36.000 jiwa. Itu belum Indonesia dan Thailand yang setiap tahunnya mencapai angka kematian 21.000 jiwa. Ditambah lagi sebagian besar negara Asia lainnya yang mayoritas transportasinya menggunakan kendaraan roda dua.
Belajar dari pengalaman dan upaya mengurangi angka kematian yang sangat tinggi, India bakal mewajibkan seluruh kendaraan roda dua produksi 2018 sudah harus menerapkan sistem ABS sebagai piranti wajib dan standar. Namun masih ada toleransi bagi motor berkapasitas mesin di bawah atau sama 125 cc, silahkan untuk memilih ABS atau combined brake system (CBS).
Di Eropa sepakat motor ber-ABS produksi terbaru telah dimulai pada 2016 lalu. Aturan ini pun berlaku di Jepang pada 2018 nanti dan di Taiwan mulai 2019. Menyusul Brazil yang mewajibkan motor bermesin 300 cc ke atas memakai ABS sejak 2016, dan disusul menyeluruh pada 2019. Tak ketinggalan Amerika Serikat dan Australia bakal menerapkan aturan serupa.
Lantas bagaimana dengan Indonesia?
Hingga kini aturan penggunaan ABS pada semua jenis motor masih adem ayem. Artinya Pemerintah masih belum memberikan perhatian lebih. Padahal Bosch, produsen piranti elektronik dan otomotif asal Jerman ini pernah melakukan survei pada 2014 lalu di Indonesia.
Hasilnya?
Sebanyak 70% responden yang diwakili para rider berharap perangkat ABS wajib ada di setiap motor. (Anto/photos by bikeadvice)
