Beyond The Auto's Enthusiasm
IndeksContact Us

Mobil Listrik Laris China Hentikan Subsidi

Mobil listrik BMW i8 Roadster

Otoplasa.co – Penjualan mobil listrik dan hybrid yang laris manis di China menjadikan Pemerintah setempat berencana menghentikan subsidi pada 2023. Artinya untuk 2022 atau tahun ini subsidi pembelian masih diberikan sebesar 30 persen atau hingga 31 Desember 2022. Setelah itu dukungan negara tidak lagi diperlukan untuk itulah China menegaskan subsidi mobil listrik berakhir.

Kementerian Keuangan China seperti dilansir AFP mengumumkan mengakhiri subsidi untuk mobil listrik dan hibrida pada akhir tahun nanti adalah hal yang tepat. Pihak berwenang mengumumkan kekuatan penjualan di sektor otomotif terhadap mobil ramah lingkungan telah menguat di mata konsumen masyarakat Tiongkok.

DFSK Gelora E Listrik“Mengingat pertumbuhan industri kendaraan dengan energi baru, tren penjualan dan kelancaran transisi pabrikan, subsidi akan berakhir pada 31 Desember,” kata kementerian itu dalam pernyataan resminya.

“Kendaraan yang terdaftar setelah 31 Desember 2022 tidak akan disubsidi.”

Asal diketahui penjualan mobil listrik dan hibrida di China dari tahun ke tahun berkembang sangat pesat. Rata-rata pertumbuhannya setiap tahun meningkat lebih dari 100 persen. Kendati demikian pangsa pasar kendaraan listrik dan hybrid masih belum mampu mengalahkan penjualan kendaraan bermesin konvensional.

Mobil listrikAsosiasi Produsen Mobil China (CAAM) pekan lalu mengumumkan bahwa komposisi market share kendaraan ramah lingkungan pada 2022 akan mencapai 18 persen. Jumlah ini meningkat pesat bila dibandingkan pada 2019 lalu yang hanya menyumbang lima persen.

Untuk tahun ini saja CAAM memperkirakan ada penjualan hingga 27,5 juta kendaraan. Dimana 5 jutanya adalah kendaraan listrik dan hibrida.

Selain di China, CAAM menganalisa pertumbuhan keseluruhan pasar kendaraan terbesar di dunia pada 2021 lalu naik mencapai 3,1 persen. Inilah pertumbuhan yang sangat signifikan sejak 2018 setelah dunia dilanda pandemi Covid-19.

Jokowi Jajal MitsubishiSeperti diketahui China merupakan negara pencemar terbesar di dunia. Untuk itu Pemerintah sekarang sangat ambisius untuk mengadopsi kendaraan listrik dan hibrida secara luas. China sendiri menargetkan pada 2035 nanti atau 13 tahun lagi dari sekarang, di negaranya akan benar-benar menggunakan kendaraan dengan energi bersih.

Jika road map China seperti itu bagaimana dengan di Indonesia?
Untuk saat ini penjualan mobil listrik dan hybrid masih sangat kecil prosentasenya. Bahkan GAIKINDO menyebutkan masih di bawah 1 persen dari penjualan kendaraan secara keseluruhan. Hal ini wajar mengingat harga mobil listrik masih jauh dari jangkauan kemampuan kebanyakan orang Indonesia. Dimana untuk yang benar-benar full listrik bisa diperoleh dengan harga paling murah di atas Rp 600 juta. (anto)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *